Bisnis.com, JAKARTA -- PT XL Axiata Tbk (EXCL) bakal membagikan dividen pada paruh pertama 2025. Pembagian dividen EXCL itu merupakan bagian dari rangkaian aksi merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom (ST).
Mengutip Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha yang terbit pada 11 Desember 2024, EXCL bermaksud bermaksud untuk membagikan dividen tahunan sebesar US$70 juta yang setara dengan Rp 1,11 triliun dan sekitar Rp85 per saham.
EXCL menyebut pembagian dividen bergantung pada kecukupan modal XL, kondisi keuangan, dan hal-hal lainnya, dengan mempertimbangkan pertimbangan Direksi XL, dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
"Pembagian dividen direncanakan akan dilakukan pada RUPS Tahunan XL berikutnya, yang akan berlangsung pada paruh pertama tahun 2025. Pembayaran dividen tidak akan mempengaruhi harga saham penggabungan XL yang telah disepakati sebesar IDR 2.350 per saham dan Rasio Pertukaran Penggabungan,” tulis Manajemen EXCL pada Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha.
Sebagai informasi, nominal dividen EXCL itu menjadi yang terbesar pada 5 tahun terakhir. Pada tahun buku 2023, EXCL membagikan dividen senilai Rp 635,6 miliar atau setara Rp 49 per saham. Sebelumnya pada 2022, dividen EXCL tercatat senilai Rp551,7 miliar atau setara Rp 42 per saham.
Pada 2021, EXCL tercatat membagikan dividen senilai Rp552,1 miliar atau setara Rp 51 per saham. Mundur ke 2020, EXCL menebar dividen senilai Rp 339,5 miliar atau setara Rp 32 per saham, sementara pada 2019 sebesar Rp215,7 miliar atau setara Rp 20 per saham.
Baca Juga
Gani, Analis OCBC Sekuritas mengatakan pembagian dividen menjadi katalis positif bagi saham EXCL dan meningkatkan keyakinan investor jelang aksi merger.
“Pembagian dividen memberikan imbal hasil yang cukup atraktif dengan yield sekitar 3,7% dari harga sekarang. Nilai dividen yang nantinya disetorkan ke pemegang saham juga hampir dua kali dari nilai yang diberikan tahun lalu,” katanya lewat keterangan resmi, Senin (17/2/2025).
Gani menilai pembagian dividen yang dilakukan oleh EXCL memberikan imbal hasil yang kompetitif di sektor telekomunikasi.
Selain yield yang cukup atraktif, katanya, pembagian dividen jelang aksi korporasi merger juga menunjukkan bahwa keuangan tetap solid serta menunjukkan komitmen perseroan untuk tetap meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Gani mengatakan saat ini harga saham EXCL masih terdiskon mengingat harga di pasar masih berada di bawah harga yang ditetapkan untuk aksi merger yakni pada Rp 2.350, plus tambahan upside dari pembagian dividen yang akan menjadi katalis jangka pendek.
Dia melanjutkan katalis jangka panjang akan datang dari adanya realisasi sinergi pasca-merger terutama dari sisi optimalisasi jaringan, pengadaan dan akselerasi kanal digital.
Di sisi lain, melansir Terminal Bloomberg, Senin (17/2) mayoritas atau 26 dari 31 analis yang membahas saham EXCL memberikan rekomendasi beli. Sisanya, 4 analis menyarankan holds dan 1 analis menyematkan rekomendasi jual.
Target harga saham EXCL menurut analis konsensus Bloomberg berada pada Rp2.907,14 untuk periode 12 bulan ke depan. Target harga saham itu menggambarkan potensi return sebesar 28,1% dari harga terkini pada penutupan pasar yang berada pada Rp2.270.
---------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.