Bisnis.com, JAKARTA — PT Green Power Group Tbk. (LABA) memasok baterai ke PT Safast Electric Vehicles Indonesia dengan nilai transaksi sebesar Rp171,6 miliar.
LABA sebelumnya telah menandantangani perjanjian kerja sama dengan PT Safast Electric Vehicles Indonesia pada 14 Februari 2025.
Dalam perjanjian itu, LABA bakal memasok sebanyak 3.000 unit baterai berkapasitas 23,96 kilowatt per hour (kWh) dan 1.000 unit baterai berkapasitas sebesar 38,7 kWh. Dengan demikian total kapasitas yang dipasok mencapai 110 megawatt hour (MWh).
“Harga satuan baterai ditetapkan sebesar Rp1,56 juta per kWh, dengan total nilai pasokan sebesar Rp171,6 miliar,” kata Direktur Utama LABA William Ong lewat keterbukaan informasi, Senin (17/2/2025).
Di sisi lain, William menuturkan, pemegang saham pengendali LABA, PT Nev Stored Energy (NSE) belakangan mendapat dukungan pendaan berbunga rendah dari modal internasional S2C Capital Group.
“NSE akan melakukan pembiayaan melalui skema gadai saham secara bertahap, dengan total dana yang diperoleh sebesar US$4 juta,” kata William.
Baca Juga
Dia mengatakan dana yang diperoleh itu bakal digunakan untuk pembiayaan operasional bisnis LABA.
Di sisi lain, pemegang saham pengendali NSE menegaskan tidak memiliki rencana untuk melepas kepemilikan saham di LABA.
“NSE akan menambah kepemilikan saham pada waktu yang dianggap tepat,” kata dia.
Pada tahun lalu, PT Green Power Group Tbk. (LABA) juga telah menandatangi dua perjanjian kerja sama senilai Rp139 miliar dengan PT Gotion Indonesia Materials untuk memproduksi baterai motor listrik.
William Ong mengatakan bahwa produksi baterai motor listrik itu dilakukan oleh anak usaha perseroan yang baru didirikan pada 15 Juli 2024, yakni PT Green Power Battery (GPB).
Dia menjelaskan bahwa dalam perjanjian pertama, nilai kerja sama mencapai Rp21 miliar untuk memasok 6.080 set baterai motor listrik. Adpaun, dalam perjanjian kedua, GPB akan memasok 31.080 set baterai motor listrik lainnya dengan estimasi kontrak Rp118 miliar.
"GPB telah memperoleh kualifikasi pertama untuk memproduksi baterai pack kendaraan bermotor listrik," katanya, dalam keterbukaan informasi, Sabtu (21/9/2024).
Selain itu, William menjelaskan bahwa GPB juga telah menerima gelombang pertama dari peralatan dan perlengkapan untuk menunjang produksi battery pack.
"Di antaranya Battery Packing Machine, Pack Tester Machine, Manual Welding Module Machine, Fully Automatic Laser Welding Machine, dan lainnya. Saat ini mesin-mesin tersebut masih dalam tahap instalasi," pungkasnya.
Dari lantai Bursa, saham LABA menguat 6,67% ke level Rp256 per saham pada perdagangan sesi I hari ini, Senin (17/2/2025), hingga pukul 09.34 WIB.
Saham LABA tercatat telah menguat 408% secara tahunan dan sempat menyentuh level terendahnya di angka Rp50 per saham tahun lalu.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.