Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unilever (UNVR) Lanjutkan Rasio Dividen 100% Meski Laba Merosot

Manajemen Unilever Indonesia (UNVR) berencana mempertahankan kebijakan dividen dengan rasio 100% dari laba yang diraih sepanjang 2024.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah tekanan kinerja keuangan sepanjang 2024, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tetap berencana membagikan dividen secara optimal. Lantas, berapa kira-kira nilai dividen UNVR?

Direktur Keuangan Unilever Indonesia Vivek Agarwal menuturkan bahwa perseroan telah menetapkan distribusi 100% laba sebagai dividen sejak 2007. Menurutnya, kebijakan itu akan tetap dipertahankan oleh perusahaan.

“Kami akan terus membagikan 100% laba sebagai dividen. Tahun lalu, kami membagikan lebih dari laba yang diperoleh, tetapi itu adalah keputusan yang dibuat oleh dewan direksi dan komisaris. Namun, yang bisa dipastikan adalah kebijakan kami tetap tidak berubah,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (13/2/2025). 

UNVR tercatat membagikan dividen sebesar Rp140 per saham atau mencapai Rp5,34 triliun secara keseluruhan pada 2023. Jumlah tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan laba bersih yang diperoleh yakni Rp4,8 triliun.

Sementara itu, selama tahun penuh 2024, perseroan menorehkan laba sebesar Rp3,36 triliun atau menurun 29,83% secara tahunan (year on year/YoY). EBITDA Unilever Indonesia juga menyusut 26,83% menjadi Rp5,29 triliun. 

Meski raihan laba menurun, Unilever Indonesia baru-baru ini telah mendivestasikan bisnis es krim kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia senilai Rp7 triliun. Sebagian dana ini disebut akan dibagikan kepada pemegang saham. 

“Dari jumlah tersebut, keuntungan sekitar Rp5 triliun dengan Rp2 triliun sebagai nilai aset. Dari Rp5 triliun, akan ada kewajiban pajak dan sisanya dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen khusus, bagian dari dividen tunai,” ucap Vivek. 

Dalam kesempatan terpisah, Analis Mirae Asset Sekuritas Abyan Habib Yuntoharjo memberikan proyeksinya perihal dividen khusus UNVR dari hasil divestasi.

Menurutnya, dengan nilai transaksi divestasi sebesar Rp7 triliun, emiten consumer goods tersebut kemungkinan bakal membagikan dividen khusus di kisaran Rp3,7 triliun sampai dengan Rp3,8 triliun kepada pemegang saham.

“Dari hasil divestasi es krim, perusahaan kemungkinan akan memberikan special dividend sekitar Rp3,7–Rp3,8 triliun,” ujarnya di Jakarta. 

Dia menambahkan bahwa divestasi bisnis es krim UNVR akan digunakan untuk mengurangi utang, sekaligus mengoptimalisasi kinerja operasional. Langkah ini termasuk mengurangi stok inventaris di distributor. 

Laba Unilever Turun Tajam

Sepanjang 2024, UNVR membukukan penjualan sebesar Rp35,14 triliun atau melemah 8,99% secara tahunan. Penurunan ini diakibatkan oleh melemahnya penjualan di Indonesia yang turun 8,71% YoY menjadi Rp34,14 triliun.

Direktur Utama Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan bahwa penurunan kinerja penjualan disebabkan oleh pertumbuhan harga dasar (underlying price growth/UPG) yang negatif sebesar 3,6% dan underlying volume growth atau UVG melemah 5,2%.

“Penjualan tahunan sangat dipengaruhi oleh berbagai langkah strategis yang diambil untuk mengatasi tantangan operasional dan memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang,” ujarnya dalam paparan kinerja tahun buku 2024. 

Kinerja penjualan yang turun mengakibatkan laba UNVR tergerus. Pada 2024, perseroan membukukan laba Rp3,36 triliun atau anjlok 29,83% secara tahunan. 

Yap menjelaskan penurunan laba bersih UNVR dipengaruhi oleh melemahnya pendapatan dan meningkatnya biaya investasi dalam transformasi yang diperlukan.

Kendati demikian, dia menyatakan strategi yang diambil manajemen telah mampu memulihkan pangsa pasar perusahaan dari titik terendahnya pada Desember 2023.

“Meskipun angka itu masih di bawah level tahun sebelumnya, kami terus berupaya meningkatkan pertumbuhan. Kemajuan telah dicapai dalam pengelolaan stok dan efisiensi operasional, yang akan tetap menjadi fokus utama di 2025,” kata Yap.

Pada tahun ini, Yap mengatakan UNVR berkomitmen pada pertumbuhan jangka panjang. Transformasi go-to-market akan berlanjut dengan memperluas jangkauan distribusi langsung dan tidak langsung, serta memastikan eksekusi optimal di pasar.

Perseroan juga berencana meningkatkan efisiensi operasional untuk memperbaiki marjin laba kotor, yang sebesar 47,6% atau terkoreksi 213 basis poin pada 2024. Langkah investasi dalam penguatan merek dan portofolio juga ditempuh. 

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper