Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (10/2/2025).
BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM).
"Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SMDM pada perdagangan tanggal 10 Februari 2025," papar pengumuman Bursa.
Penghentian sementara perdagangan saham SMDM tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM).
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh BEI.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham SMDM naik 25% atau 285 poin ke level Rp1.425 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat (7/2). Dalam sepekan terakhir, saham SMDM telah melonjak 135,54%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham SMDM telah terbang 174,04%.
Baca Juga
Saham PPT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) sebelumnya masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 4 Februari 2025, saham SMDM mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang undangan di bidang pasar modal," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya.
BSDE Tender Offer Saham SMDM Rp176,83 Miliar
Pada perkembangan lain, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) telah merampungkan tender wajib terhadap saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) sebagai pengendali baru setelah aksi akuisisi pada kuartal IV/2024.
Entitas Sinar Mas Land itu merogoh kocek Rp176,83 miliar. Direktur BSDE Hermawan Wijaya melaporkan bahwa perseroan telah melaksanakan penawaran tender wajib terhadap pemegang saham SMDM pada 17 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025.
Penawaran tender wajib itu dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya 382.016.642 saham atau 8,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SMDM.
“Pemegang saham yang menjual sahamnya dalam penawaran tender wajib adalah sebanyak 59 dengan jumlah saham yang dijual 333.013.393 atau 6,98%,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (4/2/2025).
Dengan harga penawaran tender wajib sebesar Rp531 per saham, BSDE merogoh kocek Rp176,83 miliar dalam transaksi tersebut.
Sebelumnya, BSDE mengalokasikan dana untuk tender offer senilai Rp202,85 miliar. Setelah transaksi, kepemilikan saham BSDE dalam SMDM meningkat dari 91,99% usai akuisisi menjadi 98,97%.
Dengan demikian, porsi saham publik SMDM tersisa hanya 1,03% atau jauh di bawah ketentuan batas minimal free float yang diwajibkan Bursa Efek Indonesia sebesar 7,5%.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.