Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) tancap gas 3 hari terakhir dengan menyentuh batas atas kenaikan harga (auto rejection atas/ARA) saat porsi saham publik menyusut menjadi hanya 1,03%.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia hingga pukul 11.30 WIB, Rabu (5/2/2025), saham SMDM menguat 24,59% ke posisi Rp1.140 per saham. SMDM juga melonjak 24,58% ke posisi Rp735 pada 3 Februari 2025 dan melesat 24,49% ke level Rp915 per saham pada 4 Februari 2025.
Dengan demikian, saham SMDM sudah terbang 93,22% hanya dalam kurun waktu 3 hari perdagangan bursa.
Pada perkembangan terbaru, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengumumkan telah merampungkan tender wajib terhadap saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) sebagai pengendali baru setelah aksi akuisisi pada kuartal IV/2024. Entitas Sinar Mas Land itu merogoh kocek Rp176,83 miliar.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya melaporkan bahwa perseroan telah melaksanakan penawaran tender wajib terhadap pemegang saham SMDM pada 17 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025.
Penawaran tender wajib itu dilakukan terhadap sebanyak-banyaknya 382.016.642 saham atau 8,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SMDM.
“Pemegang saham yang menjual sahamnya dalam penawaran tender wajib adalah sebanyak 59 dengan jumlah saham yang dijual 333.013.393 atau 6,98%,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (4/2/2025).
Dengan harga penawaran tender wajib sebesar Rp531 per saham, BSDE merogoh kocek Rp176,83 miliar dalam transaksi tersebut. Sebelumnya, BSDE mengalokasikan dana untuk tender offer senilai Rp202,85 miliar.
Setelah transaksi, kepemilikan saham BSDE dalam SMDM meningkat dari 91,99% usai akuisisi menjadi 98,97%. Dengan demikian, porsi saham publik SMDM tersisa hanya 1,03% atau jauh di bawah ketentuan batas minimal free float yang diwajibkan Bursa Efek Indonesia sebesar 7,5%.
Merujuk laporan Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita, kepemilikan saham SMDM dikuasai oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) sebanyak 4.723.134.988 atau setara dengan 98,97% saham per 31 Januari 2025.
Sementara itu, pemegang saham dengan kepemilikan di bawah 5% atau investor publik tercatat sebanyak 1.175 investor dengan jumlah saham 49.003.249 atau 1,03%.