Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Terlikuid LQ45 dan SMC Liquid Masih Underperform IHSG

Analis mengungkap kinerja indeks LQ45 dan SMC Liquid lebih buruk dari IHSG lantaran terbebani oleh koreksi harga saham perbankan.
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham paling likuid yang tergabung ke dalam indeks LQ45 dan SMC Liquid terpantau masih underperform dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 3 Februari 2025, indeks LQ45 terkoreksi 1,84% year-to-date (ytd) menjadi 811,47. Selanjutnya indeks SMC Liquid anjlok lebih dalam lagi sebesar 6,62% menjadi 284,68 ytd.

Sementara itu, indeks acuan yaitu IHSG terpantau melemah 0,70% ke level 7.030 sejak awal tahun (ytd).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan performa indeks LQ45 dan SMC Liquid yang belum bergairah awal tahun ini lantaran memililki konstituen saham perbankan. Adapun, saham bank sejauh ini masih berada dalam tren penurunan.

"Diketahui juga pergerakan saham perbankan pada awal tahun 2025 juga tidak begitu baik," katanya kepada Bisnis, Selasa (4/2/2025).

Oleh karena saham bank belum memiliki performa menjanjikan, Herditya melihat investor mengubah preferensi investasi dengan masuk ke saham yang menjanjikan di luar konstituen indeks LQ45 maupun indeks SMC Liquid.

Saat ini, saham-saham yang menarik untuk dicermati adalah saham dari emiten konglomerasi yang terlihat mengalami tren kenaikan (uptrend).

"Investor [disarankan] dapat lebih selektif, karena kami juga masih memiliki skenario pergerakan IHSG yang masih terkoreksi," ujarnya.

Adapun dia melihat dengan adanya skenario terburuk pada IHSG, memungkinkan untuk dua indeks tersebut yakni LQ45 dan SMC Liquid juga akan mengalami koreksi lebih dalam ke depannya.

Indeks-indeks unggulan seperti LQ45 dan SMC Liquid mewakili saham dengan likuiditas tinggi dan aktivitas perdagangan terbesar di lantai bursa.

Penurunan tajam kinerja indeks saham likuid itu diperparah oleh pelemahan saham-saham utama dalam indeks, seperti Semen Indonesia (SMGR) dan Bukalapak (BUKA), yang menjadi pemberat utama.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper