Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Lambat Saham Otomotif ASII, IMAS Cs saat Suku Bunga Turun

Sejumlah emiten otomotif seperti ASII hingga IMAS mencatatkan kinerja harga saham yang lesu pada awal 2025 meskipun suku bunga acuan BI turun.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./IBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./IBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Konsumen kelas menengah ke bawah, yang sudah terbebani oleh pajak yang lebih tinggi kemungkinan akan menunda pembelian dan mengadopsi kebiasaan belanja yang lebih hati-hati.

Meski begitu, Mirae Asset Sekuritas masih mempertahankan peringkat overweight untuk sektor otomotif dengan ASII sebagai pilihan utama. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy untuk ASII dengan target harga saham Rp6.200 per lembar.

"Kami mempertahankan peringkat overweight untuk sektor otomotif karena kami mengantisipasi pemulihan penjualan pada 2025," tulis Christopher.

Mirae Asset Sekuritas juga telah memperhitungkan dampak kenaikan PPN menjadi 12% terhadap perkiraan penjualan mobil, di mana penjualan masih tetap tumbuh sampai menyentuh 920.000 unit.

Sebelumnya, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer juga menilai prospek saham dan kinerja emiten otomotif pada 2025 menghadapi tantangan dari kebijakan perpajakan yang diperkirakan menekan daya beli masyarakat terhadap kendaraan konvensional. 

Selain kebijakan pajak, beberapa sentimen lain akan memengaruhi kinerja emiten otomotif adalah pertumbuhan ekonomi domestik yang berdampak pada daya beli masyarakat, perubahan harga komoditas seperti baja dan nikel yang memengaruhi biaya produksi.

"Selain itu, tren elektrifikasi dan inisiatif ESG [environment, social, governance] memberikan peluang bagi emiten yang beradaptasi dengan baik, terutama di pasar kendaraan listrik," ujar Miftah.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper