Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) berbeda arah saat disengat sentimen program makan bergizi gratis selama 100 hari pemerintahan baru, Prabowo-Gibran.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam tiga bulan terakhir, saham JPFA mengalami penguatan 19,17% dan ditutup di level Rp2.020 pada perdagangan terakhirnya, Jumat (24/1/2025).
Berbeda dengan JPFA, harga saham CPIN malah melemah 7,77% dalam tiga bulan terakhir ke level Rp4.750 per lembar.
Emiten unggas lainnya PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) juga mengalami penurunan harga saham 11,73% dalam perdagangan tiga bulan terakhir ke level Rp790 per lembar.
Selama 100 hari pemerintahan baru, saham emiten unggas memang tersengat sentimen program makan bergizi gratis. Tim Riset Samuel Sekuritas menilai program makan bergizi gratis pemerintah akan menambah 637.000 ton atau 13% lebih tinggi dari total volume penjualan ayam Indonesia.
"Hal ini [program makan bergizi gratis] akan memungkinkan pelaku usaha unggas untuk mengungguli pasar tahun ini," tulis Samuel Sekuritas dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Akan tetapi, masih terdapat tantangan yang dihadapi emiten unggas, di antaranya pelemahan daya beli yang dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak menggembirakan atau hasil zero-sum. Selain itu, depresiasi rupiah dapat menyebabkan harga bahan baku naik sehingga margin tertekan.
Samuel Sekuritas sendiri masih merekomendasikan buy untuk JPFA, CPIN, dan MAIN. Harga saham JPFA ditarget mencapai Rp2.400, harga saham CPIN ditaeget mencapai Rp6.075, serta harga saham MAIN ditarget mencapai Rp1.200.
Analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Saragih dalam risetnya mempertahankan peringkat overweight untuk emiten unggas, dengan JPFA sebagai pilihan utama. "Kami mempertahankan peringkat overweight di sektor unggas karena potensi kenaikan yang menarik, dampak positif dari program makan bergizi gratis, biaya bahan baku yang menguntungkan, dan ekspektasi peningkatan daya beli," ujarnya.
Akan tetapi, tantangan bagi emiten unggas adalah harga ayam hidup dan penguasaan bibit ayam atau day old chicken (DOC) dan ayam pedaging yang lebih rendah dari yang diharapkan. Lalu, tantangan lainnya adalah daya beli yang lebih lemah dari yang diantisipasi, biaya input yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, serta dampak program makan bergizi gratis yang lebih rendah dari yang diharapkan.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy untuk JPFA dengan target harga Rp2.400. Lalu, CPIN direkomendasikan buy dengan target harga Rp6.250 per lembar.