Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Market Cap Raharja Energi RATU Tembus Rp14,66 Triliun

Selepas listing di BEI, saham RATU melesat 3.965 poin atau 276,31% ke level Rp5.400 per saham sampai penutupan perdagangan Jumat (17/1/2025).
Direktur Utama PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) Alexandra Sinta Wahjudewanti memberikan paparan saat pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Bisnis/Abdurachman
Direktur Utama PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) Alexandra Sinta Wahjudewanti memberikan paparan saat pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kapitalisasi pasar emiten milik Happy Hapsoro, PT Raharja Energi CepuTbk. (RATU) lompat sekitar 4,7 kali ke level Rp14,66 triliun sampai penutupan perdangan akhir pekan ini, Jumat (17/1/2025). 

Saat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu, kapitalisasi pasar atau market cap dari RATU mencapai Rp3,1 triliun. Nilai kapitalisasi pasar tersebut terbentuk dari jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 2.715.053.800 saham dan harga pelaksanaan IPO Rp1.150 per saham.

Selepas listing di BEI, saham RATU melesat 3.965 poin atau 276,31% ke level Rp5.400 per saham sampai penutupan perdangan Jumat (17/1/2025). 

Tren positif pergerakan harga saham yang diikuti dengan terkereknya market cap perseroan itu turut dimanfaatkan Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti untuk membeli 200.000 saham dengan harga diskon. 

Sinta memborong saham RATU di harga Rp2.500 per saham pada perdagangan Senin (13/1/2025). Dengan demikian, Sinta mengeluarkan investasi sebesar Rp500 juta pada pembelian saham tersebut. 

Adapun, mayoritas saham RATU dipegang oleh PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) sebagai pengendali dengan persentase 79,99% atau setara dengan 2,17 miliar lembar saham. 

Sementara itu, partisipasi minor dipegang oleh PT Rukun Prima Sarana sebesar 100.000 saham atau sekitar 0,004%. 

Sisanya, saham RATU dipegang oleh masyarakat dengan porsi mencapai 20% atau setara dengan 543 juta saham.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur RAJA Sumantri Suwarno mengatakan RATU bakal diarahkan untuk meningkatkan hak partisipasinya di sejumlah blok migas sebelum memutuskan untuk menjadi operator lapangan.

 “Di awal-awal akan ada proses memperbesar investasi tetapi belum sebagai operator, ketika kita sudah merasa nyaman, kita akan mengambil titik sebagai operator,” kata Sumantri saat ditemui selepas pencatatan saham RATU di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (8/1/2025). 

Sumantri menuturkan RATU tengah menjajaki kemungkinan akuisisi anyar di beberapa blok migas yang belakangan masuk ke dalam radar perusahaan. Hanya saja, dia belum ingin mengungkap rencana strategis tersebut.  

“Kita melihat beberapa aset, tidak hanya yang anda sebutkan tadi [Blok Kasuri & Blok Cepu], juga beberapa aset lain yang kita yakini bisa memberi dampak pertumbuhan yang aman bagi perusahaan,” katanya.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper