Bisnis.com, JAKARTA — PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) berencana akan merilis tes kesehatan baru dan menambah produk digital pada 2025.
Direktur PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) Andri Hidayat mengatakan bahwa pada tahun ini akan banyak mengembangkan layanan baru terkait dengan tes kesehatan yang lebih rumit dan tes itu belum banyak diketahui orang (esoteric).
"Lebih dari 14 tes [kesehatan] baru yang akan kami launching, karena memang kami fokusnya adalah ke preventif dan prediktif, tes-tes ini akan lebih banyak ke arah sana," ujarnya kepada Bisnis, di Jakarta, baru-baru ini.
Selain tes kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) juga akan mengembangkan produk digital pada 2025. Produk digital tersebut a.l. U by Prodia dengan Smart Report 2.0 dan fitur Health Plan yang baru saja dirilis pada Rabu (15/1/2025).
Adapun, Smart Report 2.0 menyediakan pemeriksaan panel ProHealthy Life 1-4 seperti hematologi yang terkait dengan parameter hemoglobin, hematokrit, dan lain-lain. Panel lainnya seperti diabetes dengan parameter glukosa dan HbA1c, lemak dengan parameter kolesterol HDL dan LDL serta fungsi ginjal dengan parameter kreatinin dan asam urat.
Selanjutnya, fitur Health Plan akan memberikan banyak rekomendasi dan evaluasi yang bisa diakses di aplikasi U by Prodia bukan hanya penurunan berat badan namun juga memonitor dan mencegah penyakit kronis seperti kolesterol dan diabetes.
Selain itu, dia mengungkap bahwa ke depannya juga akan ada produk digital lainnya pada tahun ini yang bernama, Prodia for Doctors.
"Jadi sebuah aplikasi atau platform khusus untuk dokter, nantinya dokter bisa berinteraksi dengan kami," ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa antara U by Prodia dengan Prodia for Doctors sebenarnya berkaitan, pasien dari U by Prodia bisa berinteraksi dengan Prodia for Doctors.
Menurutnya, secara garis besar Prodia (PRDA) akan melakukan banyak aktivitas untuk transformasi digital hampir di semua aspek baik internal maupun mencoba ke arah menghasilkan aliran pendapatan baru.
Kemudian, perusahaan juga akan menggencarkan inisiatif ke arah keberlanjutan dengan penerapan prinsip-prinsip ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) yang akan lebih banyak lagi.
"Karena kami melihat bahwa bidang kesehatan salah satu bidang yang kuat berkontribusi terhadap sustainability, jadi kami coba masuk untuk memperkuat hal-hal itu," tambahnya.
Untuk diketahui, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) membukukan pendapatan Rp1,59 triliun hingga kuartal III/2024, turun 1,24% dari sebelumnya sebesar Rp1,61 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Adanya penurunan pendapatan terjadi dari esoterik dan non laboratorium.
Senada dengan itu, laba bersih PRDA juga turun 17,5% dari Rp194,3 miliar hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp235,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.