Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,02% atau 71,9 poin ke level 7.016,88 pada perdagangan awal pekan, Senin (13/1/2025). Saham BBRI, BBCA, dan PANI terperosok pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sebanyak 251 saham menguat, 404 saham melemah, dan 300 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.986,59-7089,57. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp12.315 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham yang terjun ke zona merah hari ini dan ditutup pada level Rp3.850 per saham, yang merupakan level terendah selama setahun terakhir. Saham BBRI melemah 3,99% pada perdagangan hari ini, dan diperdagangkan sebanyak 413 juta saham, dengan nilai transaksi Rp1,61 triliun.
Saham selanjutnya yang melemah juga adalah saham perbankan, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Saham emiten bank Grup Djarum ini melemah 0,51% ke level Rp9.675 per saham sore ini.
Selain saham bank, saham emiten properti milik Aguan PT Pantai Indah Kapuk 2 Tbk. (PANI) juga tercatat melemah saat emiten lainnya milik Aguan, CBDK melantai di Bursa hari ini. Saham PANI anjlok 6,99% ke level Rp16.625 per saham hari ini.
Saham-saham lain yang juga melemah sore ini adalah saham BMRI turun 1,34% ke level Rp5.525, saham BREN melemah 4,07% ke level Rp10.025, dan saham AADI turun 1,47% ke level Rp8.350 per saham.
Baca Juga
Sementara itu, saham yang menguat sore ini adalah saham PTRO naik 4,14% ke level Rp3.520 per saham, BRPT menguat 2,54% ke level Rp1.010, dan saham ADRO menguat 1,29% ke level Rp2.350 per saham.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan sebelumnya menjelaskan sentimen pekan ini akan datang dari inflow asing.
David menyebut pergerakan investor asing ke depan akan sangat menarik diperhatikan, karena terlihat di minggu kedua awal tahun 2025 penjualan investor asing mulai melandai.
"Jika melihat data seasonality 10 tahun terakhir, IHSG cenderung bergerak positif di bulan Januari," tulis David dalam keterangannya.
Di sisi lain, kata David, dividen big banks biasanya juga akan dibagikan di bulan Maret yang saat ini memberikan yield sangat menarik, yang akan menarik investor asing untuk masuk kembali ke IHSG.
Kedua adalah sentimen FOMC Meeting. Hasil Federal Open Market Committee (FOMC) akan segera diumumkan.
Dalam pertemuan ini, FOMC akan mengevaluasi berbagai indikator ekonomi, termasuk tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan data ketenagakerjaan, untuk menentukan apakah diperlukan perubahan pada suku bunga acuan atau langkah-langkah lain yang mendukung stabilitas ekonomi.
Dengan latar belakang ketidakpastian global dan tantangan ekonomi domestik, keputusan FOMC diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas mengenai arah kebijakan moneter Amerika Serikat ke depan.
"Hasil dari pertemuan ini juga akan memengaruhi pergerakan pasar keuangan, nilai tukar dolar, dan strategi investasi di berbagai sektor ekonomi," tutur David.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.