Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) langsung menyentuh auto reject atas (ARA) di hari pertama diperdagangkan, Senin (13/1/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, saham berkode CBDK itu menanjak 25% menjadi Rp5.075 sesaat setelah perdagangannya dibuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (13/1/2025).
Saham CBDK diperdagangkan sebanyak 1.039 kali dengan nilai Rp877,5 juta.
Adapun, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2025).
Perseroan merampungkan penawaran umum alias initial public offering (IPO) senilai Rp2,3 triliun. Dalam IPO, CBDK yang melepas 566.894.500 saham kepada publik dengan harga penawaran Rp4.060 per saham.
Setelah IPO, susunan pemegang saham anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) itu mengalami perubahan.
Baca Juga
Lebih terperinci, kepemilikan saham CBDK oleh PANI mengalami delusi dari 51% menjadi 45,9% dengan jumlah saham tetap sebanyak 2.602.050.000 atau 2,6 miliar saham.
Selanjutnya, saham CBDK juga digenggam oleh PT Agung Sedayu sebanyak 1,25 miliar. Dengan jumlah yang sama, porsi kepemilikan Agung Sedayu dalam CBDK menyusut dari 24,5% menjadi 22,05% setelah IPO.
Setali tiga uang, kepemilikan saham CBDK oleh PT Tunas Mekar Jaya juga turun dari 24,5% menjadi 22,05% setelah IPO dengan jumlah saham tetap sebanyak 1,25 miliar.
Sementara itu, publik mengantongi 566.894.500 saham CBDK setelah IPO atau dengan porsi sebesar 10% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO sebanyak 5.668.944.500.
Setelah IPO, CBDK masih memiliki saham yang belum diterbitkan (unissued stocks) sebanyak 15.306.150.000 atau 15,3 miliar saham.
Sekretaris Perusahaan PANI Christy Grassela menilai perusahaan berpotensi untuk menghadirkan performa positif yang sejalan dengan kinerja induk perusahaannya, yaitu PANI.
“Dengan aliansi yang kuat, koneksi yang luas, dan didukung dari segi finansial yang signifikan, CBDK siap melantai di BEI dengan memberikan potensi besar untuk pertumbuhan dan pengembangan masa depan membangun kota mandiri,” ujar Christy kepada Bisnis dikutip pada Senin (13/1/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.