Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tutup Penjualan Produk Fisik Marketplace, Simak Fokus Bisnis Bukalapak (BUKA)

Bukalapak (BUKA) akan fokus pada empat bisnis utama, yaitu gaming, mitra, investasi, dan sejumlah layanan ritel.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menyampaikan memiliki beberapa fokus bisnis ke depannya. Sebagaimana diketahui, BUKA baru saja mengumumkan akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak.

Dalam earning calls kuartal III/2024, Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Willix Halim menjelaskan fokus Bukalapak ada pada empat pilar utama, yaitu Gaming, Mitra, Investasi, dan Ritel. 

"Misalnya dalam gaming, kami akan memperkuat posisi kami di Indonesia dengan menyediakan harga termurah untuk stock keeping unit [SKU] dalam gim kami," kata Willix dalam earning calls.

Dia juga menuturkan BUKA berencana untuk melakukan ekspansi produk gaming ini ke pasar potensial lainnya di luar Indonesia. Menurutnya, BUKA akan mulai mencari pasar yang memiliki kemiripan dengan Indonesia, dalam hal minat terhadap game. 

"Kami mulai melihat Asean seperti Filipina dan Malaysia, yang memiliki kemiripan dalam segmen gim," ujarnya.

Willix menjelaskan saat ini BUKA memiliki dua produk gaming, yaitu marketplace yang melayani C2C melalui Itemku dan untuk B2C melalui Lapakgaming. Menurut Willix, kedua produk ini menyediakan harga termurah untuk SKU terkait dengna gaming di pasar gaming Indonesia. 

Sementara itu, untuk pilar investasi, BUKA akan fokus pada segmen dan produk spesifik yang dapat menghasilkan contribution margin yang positif. 

"Perlu diingat juga bahwa investasi dimulai dengan misi inklusi keuangan bagi semua Mitra. Seiring waktu, kami juga berhasil menjangkau segmen lain seperti individu dengan kekayaan tinggi dan pasar kalangan menengah ke atas," tuturnya.

Untuk bisnis ritel O2O, BUKA akan fokus menyederhanakan merek-merek dengan kinerja terbaik. BUKA akan fokus pada merek unggulan, baik merek lokal maupun internasional. 

Adapun untuk bisnis Mitra, menurut Willix fokus BUKA di Mitra ke depannya adalah menargetkan area di mana BUKA belum memiliki kepadatan (density) dan mencoba meningkatkan kluster-kluster tersebut serta memperkuat keterlibatan dengan produk digital yang BUKA miliki saat ini. 

Dengan demikian, lanjutnya, upaya penjualan dan pemasaran BUKA untuk mengakuisisi Mitra akan mencapai skala ekonomi (economic of scale), dengan mendapatkan banyak Mitra melalui berbagai macam produk, terutama produk dengan tingkat teknologi yang lebih tinggi.

Willix juga menjelaskan saat ini BUKA memiliki berbagai macam produk untuk Mitra, termasuk produk gaming. Adapun produk yang termasuk 10 besar atau top 10 untuk Mitra adalah pulsa telepon, data seluler, gim populer, dan token listrik.

Sementara itu, Direktur BUKA Victor Lesmana menjelaskan BUKA percaya untuk mampu terus meningkatkan adopsi Mitra Bukalapak melalui produk-produk andalan tersebut. 

"Selain itu, kami juga memperbaiki margin melalui produk dengan margin lebih tinggi seperti gaming, yang terbukti sukses pada kuartal-kuartal sebelumnya," ucapnya. 

Victor menuturkan BUKA akan terus melanjutkan strategi ini pada kuartal mendatang, terutama dengan kondisi pada kuartal I/2025, dengan musim liburan. BUKA mengharapkan peningkatan dalam bisnis mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper