Bisnis.com, JAKARTA — PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX) menargetkan marketing sales mencapai sekitar Rp300 miliar sampai akhir 2025. Target marketing sales itu naik 30,43% dari pencatatan akhir 2024 sebesar Rp230 miliar.
“Marketing sales untuk 2025 sekitar Rp300 miliar,” kata Direktur Utama KSIX Ferdinand Aryanto selepas pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Ferdinand menuturkan saat ini perseroan memiliki cadangan lahan atau land bank sekitar 200 hektare (Ha) yang tersebar di Cilegon, Bogor dan Cileungsi.
Ferdinand mengatakan perseroannya terus berupaya untuk meningkatkan land bank mendatang. Di sisi lain, dia menargetkan, pendapatan perseroan bisa tumbuh selepas pencatatan saham tahun ini.
“Double digit lah untuk pertumbuhan pendapatannya,” kata Ferdinand.
Pada pembukaan perdagangan perdananya hari ini, Rabu (8/1/2025), saham KSIX terpantau melejit 63 poin atau 13,94% ke level harga Rp515 per saham. Penguatan saham Kentanix berlanjut hingga menyentuh auto reject atas (ARA). Hingga pukul 10.00 WIB, saham KSIX menguat 113 poin atau 25% ke posisi Rp565 per saham.
KSIX mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp8,84 miliar yang melibatkan 167.029 lembar saham. Frekuensi perdangan tercatat sebanyak 3.387 kali.
Mengutip prospektus ringkas yang diterbitkan, perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan kawasan perumahan atau real estate itu melepas sebanyak-banyaknya 320.674.800 saham atau 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Kentanix Supra meraup dana dari aksi penawaran umum tersebut senilai Rp144,94 miliar.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO KSIX setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan sekitar 59,42% untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perataan tanah dan pembangunan rumah di 2 proyek yang sudah ada sebelumnya, yaitu Grand Nusa Indah dan Adhigana - Grand Nusa Indah (GNI), serta pembangunan infrastruktur di proyek baru Adhigana.
Selanjutnya, sekitar 27,84% akan digunakan perseroan sebagai setoran modal kepada SPB dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perataan tanah dan pembangunan rumah yang sudah ada sebelumnya, yaitu Vila Bogor Indah 6.
Kemudian, sisanya akan digunakan untuk biaya operasional perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha perseroan.