Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Akhir Tahun, Harga Minyak Dunia Mendingin

Harga minyak dunia terpantau melemah karena pelaku pasar menunggu lebih banyak data ekonomi dari China dan AS akhir pekan ini.
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia terpantau merosot pada Senin (30/12/2024) menjelang akhir tahun. Para pedagang menunggu lebih banyak data ekonomi dari China dan AS akhir minggu ini untuk menilai pertumbuhan di dua konsumen minyak terbesar dunia.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent turun 6 sen menjadi US$74,11 per barel, sedangkan kontrak Maret yang lebih aktif berada pada US$73,73 per barel, turun 6 sen. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 8 sen menjadi US$70,52 per barel.

Kedua kontrak naik sekitar 1,4% minggu lalu didorong oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan pada minggu yang berakhir 20 Desember karena kilang meningkatkan aktivitas dan musim liburan meningkatkan permintaan bahan bakar.

Harga minyak juga didukung oleh optimisme pertumbuhan ekonomi China tahun depan yang dapat meningkatkan permintaan dari negara pengimpor minyak mentah terbesar.

Untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi, otoritas China telah setuju untuk menerbitkan obligasi pemerintah khusus senilai 3 triliun yuan atau sekitar US$411 miliar pada tahun 2025.

Secara terpisah, Bank Dunia juga telah menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 dan 2025, tetapi memperingatkan bahwa kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang lesu, bersama dengan hambatan di sektor properti, akan terus membebaninya tahun depan.

Investor mengamati survei pabrik PMI China yang akan dirilis pada hari Selasa dan survei ISM AS untuk bulan Desember yang akan dirilis pada hari Jumat.

Di Eropa, harapan untuk kesepakatan baru untuk mengirimkan gas Rusia melalui Ukraina memudar setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada waktu tersisa tahun ini untuk menandatangani kesepakatan baru

Para analis menyebut, hilangnya pasokan gas Rusia akan membuat Eropa mengimpor lebih banyak gas alam cair (LNG).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper