Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Level 7.115, Saham AADI, BBCA & CUAN ke Zona Hijau

IHSG dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (24/12/2024) dengan saham AADI, BBCA, hingga CUAN naik ke zona hijau.
Pegawai beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/10/2024). /JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/10/2024). /JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA —  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (24/12/2024). Saham AADI, BBCA, hingga CUAN naik ke zona hijau pagi ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 7.115,64. IHSG sempat bergerak di rentang 7.071-7.120 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 240 saham menguat, 192 saham melemah, dan 515 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.366 triliun.

Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) naik ke 0,48% ke level Rp4.230 pagi ini. Kemudian saham BBCA menguat 0,26% ke level Rp7.650, saham CUAN naik 3,41% ke level Rp11.375 per saham, dan saham BRPT menguat 4,60% pagi ini.

Saham lain yang juga menguat adalah saham BREN naik 0,27% ke level Rp9.400, saham PTRO naik 1,87% ke level Rp28.675, dan saham PANI naik 0,46% ke level Rp16.400.

Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas Nurwachidah menuturkan sentimen terhadap IHSG datang dari domestik. Sentimen tersebut adalah rilis data M2 money supply mencatatkan peningkatan menjadi 7% YoY di November, dibandingkan 6,8% di Oktober. 

"Hal ini mengindikasikan likuiditas di Indonesia masih mengalami peningkatan di tengah suku bunga tinggi," kata dia.

Selain itu, rilis data ekonomi dari global, regional, maupun domestik relatif terbatas pada pekan ini.

Menurutnya, investor masih akan mencerna pelemahan konsumsi di AS untuk memicu kembali capital inflow ke Indonesia, serta berbagai kebijakan fiskal yang akan diberlakukan pemerintahan baru di tahun 2025 serta stimulus yang akan diberikan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper