Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.096,44 pada perdagangan hari ini, Senin (23/12/2024). Saham berkapitalisasi jumbo seperti BREN, TPIA, PANI dan BBCA menghijau.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat sebesar 1,61% atau 112,58 poin ke posisi 7.096,44 setelah penutupan. Pada hari ini, IHSG bergerak direntang 7.035,73 ke 7.096,44.
Tercatat, sebanyak 348 saham menguat, 264 saham menurun, dan 335 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.345 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat 1,90% ke level Rp9.375. Posisi itu diikuti oleh saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang juga menguat sebesar 1,71% menuju level Rp16.325.
Saham yang juga menguat yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 1,30% ke posisi Rp9.775, dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang naik 1,37% ke Rp7.400.
Sementara itu, saham dengan kapitalisasi besar yang stagnan di antaranya saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), sedangkan saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) justru melemah 0,25% ke harga Rp20.325.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan bahwa IHSG sempat ditutup menguat ke level 7,071.327 atau naik 1,25% pada sesi pertama perdagangan Senin (23/12/2024). Menurutnya, hal itu seiring dengan rebound signifikan dari saham-saham perbankan.
Tim Phintraco Sekuritas telah memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak pada rentang 7.000-7.100 pada sesi kedua perdagangan hari ini, Senin (23/12/2024).
Dia menuturkan bahwa indeks-indeks Wall Street berbalik menguat pada pekan lalu, Jumat (20/12/2024) karena didorong oleh data ekonomi yang solid. PCE Price Index naik 10 bps menjadi 2,4% YoY di November, tetapi lebih rendah dari ekspektasi pasar (2,5% YoY).
Selain itu, US Michigan Consumer Sentiment Final tercatat sebesar 74,0 pada Desember, atau lebih tinggi dibandingkan dengan 71,8 di November. Kedua data tersebut semakin mendukung pernyataan hawkish The Fed pada FOMC 18-19 Desember lalu. Menurutnya mayoritas sentimen berasal dari data ekonomi yang akan dirilis pada pekan ini.