Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Perlahan Rebound, Santa Claus Rally Sudah Mulai?

IHSG menguat 1,25% menuju level 7.071,32 pada sesi pertama perdagangan hari ini, setelah akhir pekan lalu bertengger di level psikologis 6.900.
Pegawai beraktivitas di mainhall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. IBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di mainhall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. IBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah ambrol hingga di bawah level psikologis 7.000 pada pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini mulai bergeliat. Kondisi ini dinilai menjadi penanda dimulainya momentum Santa Claus Rally

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 1,25% menuju level 7.071,32 pada sesi pertama perdagangan hari ini, setelah akhir pekan lalu bertengger di level psikologis 6.900. 

Santa claus rally merujuk kepada kondisi nilai pasar saham yang cenderung melesat selama pekan terakhir Desember hingga dua hari pertama perdagangan tahun baru. Momen tersebut dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari pertimbangan pajak sampai dengan aksi investor memborong saham dengan bonus liburan.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan momentum tersebut dinilai menjadi faktor penguat IHSG pada Senin (23/12/2024). 

Rebound tercipta karena ini sudah waktunya momentum santa claus rally maupun juga aspek window dressing mulai terjadi,” ucap  saat dihubungi Bisnis, Senin (23/12/2024).

Nafan menyampaikan bahwa berdasarkan analisis teknikal, IHSG mampu mengalami teknikal rebound dari batas terendahnya, baik secara pola saluran menurun alias down channel maupun descending broadening wedge pattern

Dengan kondisi itu, IHSG berpeluang mematahkan tren negatif yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir sehingga mampu parkir di zona positif pada akhir tahun. 

“IHSG berpotensi mengalami santa claus rally dan window dressing di sisa hari bulan ini, sehingga kinerja Desember bisa kembali ke zona positif. Dengan begitu, IHSG dapat mematahkan tren negatif saat ini,” kata Nafan. 

Dia melanjutkan bahwa seiring momentum tersebut, investor ritel dapat membidik peluang akumulasi dari sejumlah saham penghuni LQ45 yang telah membukukan koreksi sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD).  

Menurutnya, investor ritel dapat berfokus pada saham LQ45 karena indeks tersebut memiliki tingkat likuiditas memadai yang disertai kuatnya fundamental perusahaan. 

“Menariknya sebagian besar saham LQ45 yang telah mengalami diskon berada di bawah nilai wajar, sehingga menjadi undervalued. Namun, kita tetap harus menerapkan strategi buy on weakness saat terjadi koreksi,” kata Nafan. 

Dengan demikian, saham penghuni indeks LQ45 pilihan Mirae Sekuritas jatuh kepada PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES), PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). 

ACES direkomendasikan beli dengan target harga Rp845. Saham AMMN dan ASII juga meraih peringkat akumulasi beli dengan estimasi target harga saham masing-masing di level Rp10.050 dan Rp5.300 per saham. 

Di sisi lain, saham ICBP disematkan rekomendasi buy on weakness dengan target harga saham berada di level Rp11.900. Adapun saham emiten telekomunikasi pelat merah yakni TLKM direkomendasikan beli dengan target Rp2.720 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper