Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah konglomerat seperti Garibaldi 'Boy' Thohir, Edwin Soeryadjaya, hingga TP Rachmat berpeluang mendapat cuan dari dividen interim PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO).
Sebelumnya, manajemen ADRO menyampaikan berdasarkan keputusan direksi dan komisaris pada 16 Desember 2024, perseroan membutuskan akan membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2024 sebesar US$200 juta atau setara dengan Rp3,2 triliun (kurs Jisdor Rp16.050 per dolar AS).
"Dividen berasal dari laba bersih perseroan pada periode 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2024," kata manajemen, Selasa (17/12/2024).
ADRO menjadwalkan pembagian dividen dengan tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen interim pada 2 Januari 2025, pengumuman kurs konversi dengan menggunakan kurs tengah BI pada 2 Januari 2025.
Adapun, jika mengasumsikan kurs Rp16.050 per dolar AS dengan saham beredar sebanyak 30,75 miliar (30.758.665.900) lembar, maka investor akan mendapatkan dividen sebesar Rp104,36 per saham.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO, menjadi pemegang saham individu tersebesar emiten batu bara ADRO. Per Desember 2024, Garibaldi atau akrab disapa Boy Thohir tersebut memegang 1.976.632.710 (1,97 miliar) atau 6,42% sehingga diperkirakan mendapatkan dividen ADRO senilai Rp206,28 miliar.
Baca Juga
Edwin Soeryadjaya, Presiden Komisaris ADRO, memegang 3,419% atau 1.051.738.544 (1,05 miliar) saham ADRO. Bila kepemilikannya masih sama, maka Edwin akan menerima dividen Adaro Rp109,75 miliar.
Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat, Wakil Presiden Komisaris ADRO, memegang 812.988.601 (812,98 juta) atau 2,64% saham ADRO. Bos Grup Triputra tersebut diperkirakan akan menerima dividen Adaro Rp84,84 miliar.
Rencananya, dividen interim ADRO akan memasuki cum date pada pasar reguler dan negosiasi pada 27 Desember 2024, dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 30 Desember 2024.
Untuk cum dividen di pasar tunai jatuh pada 2 Januari 2025, dan ex dividen di pasar tunai pada 3 Januari 2025. Sementara itu, pembagian dividen akan dilakukan ADRO pada 15 Januari 2025.
Sebelumnya, pada 6 Desember 2024, ADRO juga membagikan dividen final tunai sebesar Rp41,77 triliun atau Rp1.358,18 per saham. Dividen ini diambil dari saldo lama yang belum dicadangkan ADRO per 31 Desember 2023.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal III/2024 ADRO mencatatkan pendapatan usaha US$4,45 miliar, menyusut 10,6% year-on-year (YoY) dibndingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$4,98 miliar.
Pendapatan usaha Adaro terdiri atas penjualan batu bara ekspor kepada pihak ketiga US$3,48 miliar, penjualan batu bara domestik kepada pihak ketiga US$751,73 juta, penjualan batu bara domestik kepada pihak berelasi US$162,24 juta, dan pendapatan lain-lain US$52,47 juta.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, ADRO tercatat membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai US$1,18 miliar, turun 2,95% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,21 miliar.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.