Bisnis.com, JAKARTA — Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) diperkirakan masih tetap berada pada level 6% pada pengumuman RDG BI besok, Rabu (18/12/2024). Pengumuman suku bunga ini diperkirakan dapat berpengaruh ke pergerakan IHSG.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan pihaknya melihat BI mungkin akan menahan tingkat suku bunganya, di tengah tingginya volatilitas yang ada saat ini.
"Pasalnya, rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS bahkan hingga di atas Rp16.000, tentu akan membuat Bank Indonesia menahan penurunan tingkat suku bunga," ujar Nico, Selasa (17/12/2024).
Apalagi, lanjutnya, Bank Indonesia akan memilih stabilitas untuk saat ini. Apabila tingkat suku bunga ditahan, hal tersebut masih sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar dan investor.
Namun, lanjutnya, apabila BI menaikkan tingkat suku bunga, hal tersebut akan direspons negatif oleh pasar saham maupun obligasi. Hal tersebut karena daya beli dan konsumsi sedang berada dalam kondisi menurun, dan kenaikan tingkat suku bunga hanya akan memperparah situasi dan kondisi perekonomian dalam negeri.
"Meskipun fundamental kita masih baik, tetapi apabila BI Rate dinaikkan, maka hal ini akan menjadi buah simalakama, sekalipun rupiah akan menguat. Penyaluran kredit juga berpotensi turun, karena hal ini juga dipengaruhi permintaan tingkat suku bunga," ucap Nico.
Di sisi lain, apabila BI menurunkan tingkat suku bunga, hal ini akan membuat rupiah melemah. Penurunan suku bunga ini dapat dilakukan apabila Indonesia siap untuk meningkatkan ekspor.
Penurunan suku bunga menurut Nico akan memberikan dampak positif, meskipun volatilitas akan meningkat, dan memicu capital outflow. Namun dengan The Fed yang akan kembali memangkas tingkat suku bunganya pekan ini, tentu akan memberikan ruang yang lebih besar bagi Bank Indonesia untuk melakukannya.
Adapun untuk gerak IHSG, Nico memperkirakan apabila IHSG mengalami penurunan di bawah 7.100, maka terdapat potensi bergerak di rentang 7.200–7.300. Namun, apabila IHSG terus mengalami penurunan hingga di bawah 7.100, maka ada kemungkinan IHSG akan berada di rentang 7.000–7.200.
Dengan proyeksi BI yang menahan tingkat suku bunga, Pilarmas Investindo Sekuritas belum akan memberikan rekomendasi saham apapun saat ini.
"Karena kami melihat Bank Indonesia menahan tingkat suku bunga, maka kami belum memberikan rekomendasi apapun," ucapnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.