Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muliaman Hadad: Danantara Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Setelah APBN

Danantara akan bekerja secara fokus untuk mendukung program prioritas dan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad (kiri) serta Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod memberikan pernyataan usai melakukan pertemuan dengan Direktur Utama BRI dan Telkom Indonesia di Kantor BPI Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024)/Bisnis - Dionisio Damara
Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad (kiri) serta Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod memberikan pernyataan usai melakukan pertemuan dengan Direktur Utama BRI dan Telkom Indonesia di Kantor BPI Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024)/Bisnis - Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dipastikan menjadi mesin penggerak ekonomi kedua setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias APBN.

Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad mengatakan lembaga baru ini hadir untuk mengonsolidasikan aset negara yang dipisahkan, lalu melipatgandakan nilainya (leverage) guna memenuhi kepentingan ekonomi nasional.

“Istilahnya menjadi engine kedua setelah APBN. Jadi, ada gerakan ekonomi karena APBN, serta ada gerakan ekonomi karena juga konsolidasi dan leverage [Danantara]. Jadi, mudah-mudahan keinginan mencapai pertumbuhan yang tinggi itu bisa,” ujar Muliaman saat ditemui awak media di Jakarta, pekan lalu.

Mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 ini juga memastikan bahwa Danantara akan dikelola secara profesional, transparan, dan mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Meski demikian, aturan hukum yang akan mengakomodasi gerak Danatara ke depan, yakni Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden (Perpres) diperkirakan baru terbit pada pertengahan Desember mendatang.

“[Peraturan] Sedang dipersiapkan, doakan saja, mudah-mudahan pertengahan ini [Desember] lah,” tutur Muliaman.

Danantara secara bertahap memang disiapkan sebagai cikal bakal superholding perusahaan pelat merah. Pada tahap awal, dana kelolaan Danantara diproyeksi mencapai US$10,8 miliar yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA).

Selanjutnya, 7 BUMN bakal dikonsolidasikan ke Danantara dengan total asset under management (AUM) ditaksir mencapai US$600 miliar. Jumlah ini diramal meningkat hingga mencapai US$982 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia, Muliaman menuturkan bahwa Danantara bakal fokus menjalankan tiga pilar strategis, yaitu manajemen aset BUMN, development financial institution, dan sovereign wealth fund.

Dia juga mengungkapkan beberapa sektor yang menjadi fokus Danantara ke depan mencakup sektor pangan, energi, hilirisasi, dan sektor strategis lainnya yang memiliki daya dorong tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Danantara akan bekerja secara fokus untuk mendukung program prioritas dan target pertumbuhan ekonomi pemerintah,” kata Muliaman.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper