Bisnis.com, JAKARTA — Emiten transportasi dan logistik besutan taipan TP Rachmat PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) telah mencatatkan kinerja laba moncer serta menebar dividen interim pada bulan ini. Bagaimana prospek kinerja sahamnya?
Berdasarkan laporan keuangan, ASSA telah meraup laba bersih Rp212,67 miliar dalam 9 bulan 2024, melesat 79,81% secara tahunan (year on year/yoy). Kenaikan laba bersih ASSA sejalan dengan pendapatan yang meningkat 5,24% yoy, menjadi Rp3,64 triliun per kuartal III/2024.
Setelah membukukan kinerja cuan moncer, ASSA pun menebar dividen interim sebesar Rp73,82 miliar atau Rp20 per lembar pada bulan ini kepada pemegang sahamnya.
Meski begitu, kinerja saham ASSA masih jeblok. Pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (26/11/2024), harga saham ASSA turun 1,4% ke level Rp705 per lembar.
Harga saham ASSA juga turun 10,19% dalam sebulan perdagangan serta merosot 21,67% dalam setahun perdagangan.
Di sisi lain, harga saham ASSA masih dinilai prospektif. Analis NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim mengatakan kinerja yang kuat laba mencerminkan komitmen perusahaan dalam mengejar profitabilitas melalui setiap segmen usahanya.
Baca Juga
"Ke depannya pada 2025, fokus perusahaan adalah mencapai target pertumbuhan pendapatan sekitar 10%," tulis Richard dalam risetnya dikutip, Selasa (26/11/2024).
Seiring dengan capaian profitabilitas tersebut, tidak menutup kemungkinan ke depan ASSA akan tetap membagikan dividen dengan nilai yang menarik.
NH Korindo Sekuritas merekomendasikan buy untuk ASSA dengan target harga Rp1.100 per lembar.
Akan tetapi, ASSA diproyeksikan akan mendapatkan berbagai tantangan, seperti regulasi domestik yang berubah-ubah dan kontraproduktif. Tantangan lainnya adalah kesalahan eksekusi strategi dalam integrasi antar ekosistem serta persaingan yang ketat.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.