Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Turun Nyaris ke Rp16.000, Dolar AS Ikut Tergelincir

Rupiah ditutup melemah 0,38% ke level Rp15.930 per dolar AS pada Kamis (21/11/2024).
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta. Hari ini, rupiah ditutup melemah 0,38% ke level Rp15.930 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) di Jakarta. Hari ini, rupiah ditutup melemah 0,38% ke level Rp15.930 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah menuju level Rp15.930,5 pada perdagangan hari ini, Kamis (21/11/2024). Pada saat bersamaan, dolar AS terpantau mengalami penurunan.

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah 60 poin atau 0,38% ke level Rp15.930,5 per dolar AS hingga penutupan pasar hari ini, Kamis (21/11/2024). Pada saat bersamaan, Indeks dolar turun 0,04% ke posisi 106,63.

Sementara itu, mata uang lain di Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang ditutup menguat 0,44% dan ringgit Malaysia juga naik 0,06%. Adapun peso Filipina melemah sebesar 0,12% dan rupee India juga melemah 0,07%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan harapan penurunan suku bunga telah berkurang dalam beberapa minggu terakhir.

Pelaku pasar yang memperkirakan peluang penurunan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Fed pada Desember mendatang kini hanya mencapai konsensus 52% atau turun dari 82,5% pekan lalu. 

"Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan sebagian besar ekonom memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember, dengan penurunan yang lebih dangkal pada 2025 dari yang diharapkan sebulan yang lalu karena risiko inflasi lebih tinggi dari kebijakan Trump," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis pada Kamis (21/11/2024).

Dia menambahkan investor sedang menunggu Donald Trump untuk menunjuk menteri keuangan. Beberapa pilihan Trump lainnya telah menimbulkan pertanyaan tentang kualifikasi dan pengalaman mereka.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan masih akan ada ruang penurunan suku bunga atau BI Rate ke depan, meski terbatas. Penurunan suku bunga BI akan mempertimbangkan rendahnya inflasi, serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, saat ini fokus BI terlihat untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik hingga perekonomian global.

"Arah kebijakan suku bunga BI akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi di dalam negeri, serta perkembangan data dan dinamika kondisi yang berkembang dalam mencermati ruang penurunan suku bunga lebih lanjut," ucapnya.

Sebelumnya, BI memutuskan untuk menahan suku bunga sebesar 6%, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility 6,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) November 2024.

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan terkendalinya inflasi pada 2024 dan 2025 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk perdagangan besok, Jumat (22/11/2024), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.920 - Rp16.000.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper