Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Lesu IPO di Indonesia pada 2024, Ini Biang Keladinya

Terdapat 39 IPO dengan nilai pendanaan mencapai US$368 juta pada 10,5 bulan tahun ini.
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang tahun berjalan pada tahun ini, tren penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) di pasar modal Indonesia lesu. Terdapat sejumlah faktor yang mendorong kinerja lesu IPO di Tanah Air.

Dalam laporan Deloitte, selama 10,5 bulan 2024, di pasar modal Asia Tenggara tercatat ada 122 IPO, dengan nilai mencapai US$3 miliar. Pada tahun ini, hanya satu IPO yang berhasil mengumpulkan modal lebih dari US$500 juta.

Nilai modal yang dihimpun dari IPO tahun ini merupakan yang terendah dalam sembilan tahun terakhir. Pada tahun lalu, terdapat 163 IPO dengan nilai mencapai US$5,8 miliar. 

Bursa di Asia Tenggara yang paling ramai tahun ini adalah Malaysia. Pasar modal di Malaysia mencatatkan 46 IPO pada 2024, tertinggi sejak 2006, juga naik dari 32 IPO sepanjang 2023. Total dana yang terkumpul melalui IPO di Bursa Malaysia mencapai US$1,5 miliar.

Sementara, di Indonesia, tren IPO mengalami kinerja lesu. Terdapat 39 IPO dengan nilai pendanaan mencapai US$368 juta pada 10,5 bulan tahun ini. Pada tahun lalu, di pasar modal Indonesia terdapat 79 IPO dengan dana terkumpul US$3,6 miliar.

Deloitte juga mencatat, tren IPO di Indonesia tahun ini banyak diwarnai oleh perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. Lesunya tren IPO di Indonesia tahun ini terjadi seiring dengan momentum tahun politik, yakni gelaran Pemilu 2024. Selain itu, terdapat ketidakpastian yang diperburuk oleh hambatan pasar global. 

Capital Markets Advisor Deloitte Indonesia Jasmin Maranan menilai pasar modal di Indonesia pada tahun ini memang menunggu kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan fiskal dan moneter di bawah pemerintahan baru. Selain itu, pasar menunggu prospek ekonomi dan pertumbuhan domestik yang tetap positif, didorong oleh infrastruktur di era pemerintahan baru.

Di era pemerintahan baru yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto pada tahun depan, tren IPO di Indonesia masih berpotensi tumbuh, namun terdapat sejumlah catatan.

"Regulator pasar modal perlu mengambil langkah-langkah penting untuk lebih meningkatkan daya tarik dan likuiditas pasar dengan harapan dapat meningkatkan IPO pada 2025," ujar Jasmin dalam keterangan tertulis pada Selasa (19/11/2024).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper