Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dharma Polimetal DRMA Susun Strategi Hadapi Kenaikan PPN 12%

Emiten komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) merancang stategi untuk menahan dampak kenaikan tarif PPN menjadi 12% yang berlaku awal tahun depan.
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). Perseroan sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kenaikan PPN menjadi 12% yang mulai berlaku pada awal 2025.- Dok. Dharma Polimetal
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). Perseroan sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi kenaikan PPN menjadi 12% yang mulai berlaku pada awal 2025.- Dok. Dharma Polimetal

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) milik konglomerat TP Rachmat mengantisipasi dampak kenaikan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi 12% yang berlaku awal tahun depan 2025. 

Beberapa strategi yang diambil emiten berkode saham DRMA itu dengan melakukan efisiensi hingga mengurangi biaya tetap yang tidak dipengaruhi penjualan (fixed cost).

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan pelaku usaha seperti perseroan mesti mengikuti aturan pemerintah soal tarif PPN 12%. Untuk itu, perseroan pun mulai ancang-ancang mempersiapkan diri menangkis dampak negatif terhadap bisnis DRMA.

"Strateginya kami bisa melakukan efisiensi, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi fixed cost. Itu juga tertuang di pesan yang saya sampaikan ke seluruh Dharma Group untuk target tahun depan," ujarnya baru-baru ini.

Adapun, pasar komponen otomotif di Indonesia bukan pasar tunggal atau monopoli. Dengan demikian, DMRA tetap harus bersaing dengan kompetitornya di tengah kenaikan pajak PPN menjadi 12% tersebut.

Irianto menegaskan pihaknya bakal tetap mempertahankan posisi di pasar dan fokus melakukan perbaikan kondisi internal di era pajak tinggi.

Berdasarkan Laporan Keuangan per 30 September 2024, DRMA mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp412,07 miliar. Torehan itu terkoreksi 20,66% secara tahunan (year on year/yoy).

Koreksi bottom line yang cukup lebar itu terjadi seiring dengan penjualan bersih perseroan yang melempem sampai kuartal III/2024. DRMA membukukan penjualan sebesar Rp4,02 triliun sampai September 2024, turun 5,25% yoy.

Sebagaimana diketahui, tarif PPN 12% akan mulai berlaku pada awal 2025. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah memberikan sinyal di hadapan Komisi XI DPR, bahwa tidak akan melakukan penundaan implementasi tarif PPN 12% pada 2025.

Sri Mulyani menyebutkan sejatinya ketentuan kenaikan tarif PPN sebesar 1%—dari 11% menjadi 12%—sudah tertuang dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang (UU) No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Di mana DPR telah menyetujui dan ikut serta dalam pengesahan ketentuan tersebut yang diteken pada 29 Oktober 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper