Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas terpantau masih dalam tren penurunan, bahkan pergerakannya sempat di posisi terendah dalam 7 pekan pada level US$2.600 sebelum akhirnya kembali turun ke kisaran US$2.540 pada Jumat (15/11/2024).
Para pedagang mengurangi ekspektasi terhadap suku bunga yang lebih rencah pada bulan Desember, dan imbal hasil obligasi AS yang sensitif terhadap kebijakan melonjak setelah Powell mengatakan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga.
Biaya pinjaman yang lebih rendah dan imbal hasil yang menurun cenderung menguntungkan emas, karena tidak membayar bunga. Logam mulia itu telah turun sekitar 8% dari rekor tertinggi pada 31 Oktober, dengan penurunan yang semakin cepat setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum minggu lalu.
Ulasan tentang pergerakan harga emas, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Sabtu (16/11/2024):
Faktor Penentu RI Catat Surplus Neraca Dagang US$2,48 Miliar
Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan hingga 54 bulan berturut-turut dengan capaian surplus US$2,48 miliar pada Oktober 2024. Batu bara, minyak sawit mentah (CPO), hingga besi dan baja masih menjadi penopang kinerja apik tersebut.
Surplus neraca dagang Indonesia terus mempertahankan tren positif sejak Mei 2020. Ekspor per Oktober 2024 tercatat senilai US$24,41 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sehingga surplus terjaga menyentuh US$21,94 miliar. Pun demikian, surplus ini tercatat turun 0,75% secara bulanan.
“Pada Oktober 2024 neraca perdagangan barang mencatatkan surplus sebesar US$2,48 miliar atau turun sebesar US$0,76 miliar secara bulanan,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers, Kamis (15/11/2024).
Kinerja apik ini ditopang oleh tiga komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama yakni bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).
Menanti Balik Arah Harga Emas Usai Terimpit Dolar
Ekspektasi akan pemotongan pajak perusahaan dan regulasi yang lebih longgar di bawah pemerintahan Trump telah meningkatkan sentimen pasar dan mengurangi permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas.
Emas naik lebih dari 20% tahun ini, dengan keuntungan yang didukung oleh siklus pelonggaran Fed, pembelian bank sentral, dan meningkatnya risiko geopolitik dan ekonomi yang telah memacu permintaan aset safe haven.
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan, pergerakan emas yang menurun dipengaruhi oleh penguatan dolar AS. Teorinya, penguatan greenback biasanya berbanding terbalik dengan harga emas.
Tenaga Tambahan Garuda Indonesia (GIAA) Usai Tunjuk Dirut Baru
Kementerian BUMN mengangkat Wamildan Tsani sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (15/11/2024). Posisi ini sebelumnya diisi oleh Irfan Setiaputra selama hampir 5 tahun.
Wamildan Tsani Panjaitan menyiapkan sejumlah agenda untuk berbenah-benah di perusahaan maskapai pelat merah tersebut. Pertama, dia akan melaksanakan evaluasi secara menyeluruh keuangan dan operasional Garuda Indonesia.
Tsani, sapaan akrabnya, sebelum ini merupakan Plt. Direktur Utama PT Lion Air sejak 2022. Karir Tsani di sana sudah berjalan sejak 2013. Dalam kapasitasnya sebagai Direktur Keselamatan, Keamanan dan Kualitas (Safety, Security and Quality) Lion Air/Batik Air, dia berkontribusi meningkatkan kualitas layanan serta standar keamanan dan keselamatan maskapai.
Penggalangan Dana Berkelanjutan di Bursa Masih Seret
Penggalangan dana berkelanjutan melalui instrumen surat utang masih seret selama 2020 hingga 2024 yang tecermin pada absennya aktivitas di dalam negeri pada 2020—2021.
Berdasarkan data asianbondsonline, Jumat (15/11/2024), platform milik Asian Development Bank, realisasi penggalangan dana melalui instrumen bertema berkelanjutan secara total mencapai Rp477,09 juta dalan denominasi rupiah.
Nilai ini tak lebih tinggi dari capaian setahun penuh pada 2022 dengan nilai US$671,16 juta. Namun, masih lebih besar dari realisasi pada 2023 dengan nilai US$468,74 juta.
Di sisi lain, penggalangan dana berdenominasi asing muncul lebih konsisten kendati sempat absen pada 2022. Data tersebut mencatat penggalangan tertinggi surat utang tematik ini mencapai nilai tertinggi selama 2020 hingga September 2024 sebesar US$1.110 juta.
Membaca Kans Ford Motor Bangun Pabrik di Indonesia
Ford Motor, yang kembali masuk Indonesia sejak 2022, mencatatkan kenaikan penjualan cukup signifikan pada tiga kuartal tahun ini. Gaikindo menyarankan merek pabrikan mobil Amerika Serikat (AS) itu membangun perakitan di Indonesia.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa sejak Ford memutuskan untuk kembali ke Indonesia, pihaknya sudah menanyakan komitmen pabrikan asal AS itu untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia.
Sejauh ini, Ford masih mengimpor mobil secara utuh (completely built up/CBU) dari Thailand. Dua model yang diimpor yakni Ford Ranger 2.000 cc dan Everest.