Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin terus naik, terlebih setelah Donald Trump menang Pilpres AS, 7 November 2024 kemarin.
Mengutip Bloomberg pada Selasa (12/11/2024), token terbesar ini telah melonjak sekitar 30% sejak pemilu AS pada 5 November dan mencapai level tertinggi sepanjang masa di posisi US$89.599 pada awal perdagangan pasar Asia hari ini.
Trump telah berjanji akan menerapkan peraturan kripto yang lebih ramah dan Partai Republiknya memperketat cengkeramannya pada Kongres untuk mendorong agendanya.
Janji lainnya termasuk menyiapkan persediaan Bitcoin AS yang strategis dan meningkatkan penambangan token dalam negeri.
Bitcoin masih bisa naik tajam
Dilansir dari Decryp, harga Bitcoin masih bisa naik, bahkan hingga $100.000 cepat atau lambat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset CoinShares, James Butterfill.
"Kami berpendapat bahwa harga bisa naik lebih jauh mengingat adanya kombinasi momentum politik yang positif, sensasi media sosial, kelanjutan pemotongan suku bunga, dan prospek Bitcoin menjadi aset cadangan strategis di AS," kata Kepala Riset CoinShares, James Butterfill.
Baca Juga
Ia menambahkan bahwa Bitcoin yang menyentuh $100.000 cepat atau lambat bukanlah hal yang tidak mungkin.
Sebagaimana diketahui, Presiden terpilih Donald Trump berhasil meraih kemenangan mengejutkan dalam persaingan ketat melawan Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris untuk memperebutkan posisi sebagai orang No.1 di AS.
Ia merayu Silicon Valley, termasuk industri kripto, selama kampanyenya, dengan berjanji membantu menjadikan AS sebagai "ibu kota kripto di planet ini."
Hal ini menjadikannya favorit bagi mereka yang mengambil posisi long pada harga aset digital di masa mendatang.
Meski demikian, sejak Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS, harga emas turun secara gila-gilaan.