Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPOC 2024 Proyeksikan Harga CPO Tahun Depan Makin Melambung

Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) diproyeksi masih berada di posisi tinggi, tembus di kisaran RM5.400 per metrik ton.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, MANGUPURA — Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) diproyeksi masih berada di posisi tinggi, tembus di kisaran RM5.400 per metrik ton pada tiga bulan pertama tahun depan.

Founder/Managing Director Transgraph Consulting Pvt Ltd. Nagaraj Meda mengatakan dalam periode awal tahun baru, harga CPO masih stagnan dan akan turun pada bulan-bulan selanjutnya. 

"Kami merasakan bahwa harga pada Maret akan mencapai 5.400 ringgit per metrik ton dalam tiga bulan pertama 2025," kata Meda dalam agenda IPOC 2024, Jumat (8/11/2024). 

Secara teknis harga tersebut akan kembali bergantung pada produksi tahun depan. Merujuk harga tersebut, harga CPO Spot Belawan (KPBN) atau harga di Indonesia sebesar Rp17.000–Rp17.500 per kg hingga Februari atau Maret 2025.

Sementara itu, secara teknis pada 2026, harganya diproyeksi dapat menunjukkan potensi kenaikan bahkan hingga ke level RM7.000 per metrik ton. 

“Harga CPKO mungkin akan mencapai harga Malaysia pada Februari dan Maret dan kemudian, mungkin mencapai US$1.500 per metrik ton setelah Ramadan,” tuturnya. 

Director, Godrej International Ltd Dorab Mistry mengatakan prediksi harga CPO di bursa Malaysia juga dapat mencapai RM5.000 hingga Juni 2025, bahkan bisa lebih tinggi. 

“Saya akan mengatakan bisa mencapai atas jangka panjang. Kita harus bersiap-siap untuk harga yang lebih tinggi,” jelasnya. 

Dia juga memperkirakan produksi CPO Indonesia masih mengalami tekanan hingga akhir tahun ini, stagnan cenderung lebih rendah daripada tahun lalu 50 juta ton. Namun, produksi tahun depan disebut akan meningkat. 

Sementara itu, harga CPO tercatat menembus rekor tertinggi sebesar RM4.952 per ton pada Kamis, (7/11/2024). Hal ini didorong lonjakan impor CPO oleh India sehingga harga menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper