Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada akhir perdagangan sesi I, Jumat (8/11/2024). Dalam sepekan terakhir, IHSG sidah melemah 2,58% tertekan oleh pelemahan saham-saham big caps.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG menguat 0,94% menjadi 7.311 pada akhis sesi I, Jumat (8/11/2024). Sebanyak 284 saham menguat, 258 saham melemah, dan 222 saham stagnan.
Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp12.304,32 triliun.
Pergerakan IHSG belakangan ini diwarnai berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri. Selain rilis data ekonomi dari Indonesia, kemenangan Donald Trump di Pilpres AS serta pemangkasan suku bunga The Fed turut menyita perhatian investor.
Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menjelaskan sentimen terhadap IHSG saat ini datang dari wait and see investor terhadap hasil FOMC the Fed dan komentar The Fed tentang Presiden baru AS.
Cheril juga menjelaskan koreksi IHSG yang terjadi saat ini akibat pasar yang masih mencermati kebijakan The Fed ke depannya.
Baca Juga
"Pasar cukup terkejut juga karena selama ini survei menunjukkan kemenangan Harris," ujar Cheril, Kamis (7/11/2024).
Cheril juga memandang optimistis terhadap pergerakan IHSG. Dia menuturkan gerak IHSG sudah teruji dalam berbagai tren bearish, dan selalu rebound dalam jangka panjang.
"Jadi kalau koreksi justru menjadi kesempatan," tuturnya.