Bisnis.com, JAKARTA — Maybank Sekuritas Indonesia memangkas target akhir tahun IHSG menjadi 7.900. Hal itu melihat tren pelemahan IHSG belakangan ini yang diikuti oleh arus modal keluar asing (foreign capital outflow).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 1,44% ke level 7.383,86 pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (6/11/2024).
Dibandingkan indeks saham di negara Asia Tenggara lainnya, penurunan IHSG menjadi paling tinggi. PSEi Index di Filipina misalnya turun 1,27% ke level 7.165,42. Kemudian, SET Index dari Thailand mengalami penurunan 0,96% ke level 1.467,42.
Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp1,14 triliun dari Bursa Efek Indonesia di sepanjang hari perdagangan kemarin. Walaupun sejak awal tahun investor asing masih membukukan beli bersih atau net buy senilai Rp37,59 triliun
Analis Maybank Sekuritas Jeffrosenberg Chenlim dan Jocelyn Santoso menurunkan target IHSG untuk akhir tahun ini menjadi 7.900 dari sebelumnya 8.000.
"Kami sedikit menurunkan target akhir tahun IHSG menjadi 7.900 dari sebelumnya 8.000, berdasarkan PER 2024 sebesar 13,4 kali dengan perkiraan pertumbuhan laba bersih yang flat," tulis Maybank Sekuritas dalam riset, dikutip Kamis (7/11/2024).
Baca Juga
Lebih lanjut, Maybank juga menyesuaikan target IHSG untuk 2025 menjadi 8.600 dengan prakiraan pertumbuhan laba bersih sebesar 7,3% year-on-year (YoY).
Realisasi kinerja emiten pada sembilan bulan pertama 2024 ini dinilai Maybank sedikit melemah, walaupun kinerja di kuartal III/2024 cukup kuat. Mereka mencatat total pertumbuhan laba bersih hingga akhir September 2024 tumbuh 4,2% secara tahunan (YoY). Kinerja itu baru mencapai 25% dari estimasi Maybank Sekuritas.
Sementara untuk kuartal III/2024 saja, total pertumbuhan laba bersih naik 7,2% secara kuartalan (QoQ) dan 6% secara tahunan (YoY).
Dari sekelompok emiten yang diperhatikan Maybank Sekuritas, terdapat 8 emiten (ACES, ROTI, RALS, ADRO, ANTM, GOTO, ASII, JSMR) yang membukukan kinerja di atas ekspektasi, 14 emiten (BBCA, BBNI, BMRI, BRIS, BNGA, ICBP, MAPI, LPPF, HEAL, SILO, MSTI, TLKM, MTEL, MEDC)sesuai ekspektasi, dan 12 emiten (BBRI,
AMRT, INDF, KLBF, MYOR, HMSP, UNVR, GGRM, MIKA, ISAT, INCO, BUKA) di bawah ekspektasi.
Kinerja emiten tersebut tampaknya mengikuti marjin konsumen yang menyempit alias daya beli yang lemah. Namun demikian, masih terdapat beberapa perusahaan konsumer yang bisa membukukan top line yang kuat. Beberapa sentimen untuk sektoral belakangan ini termasuk pasokan yang rendah, kenaikan harga bahan baku, dan kenaikan biaya operasional.
Dengan adanya penyesuaian target IHSG dan prospek pasar saham ke depannya, Maybank Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham berikut untuk dicermati: ICBP, MYOR, INDF, ROTI, HMSP, UNVR, dan GGRM. Dan untuk saham peritel, investor bisa mencermati saham MAPI, ACES, AMRT, RALS, dan LPPF.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.