Bisnis.com, JAKARTA — Analis pasar saham melihat kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) akan menambah banyak modal asing yang keluar atau net sell dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai kemenangan Trump akan membuka kemungkinan inflasi AS akan tetap terjaga di level saat ini untuk waktu yang lebih lama, bahkan cenderung mengalami kenaikkan. Oleh sebab itu, potensi penurunan The Fed berpotensi menjadi terhambat.
“IHSG telah mengalami penurunan hingga 1.44%, namun secara Futures Dow Jones mini naik 2.81%, begitupun dengan S&P 500 mini naik 2.27%, dan Russell 2000 pun mengalami kenaikkan tertinggi sejak 2021,” katanya, saat ditanyai Bisnis, Rabu (6/11/2024).
Hal itu menunjukkan bakal ada potensi aliran modal asing keluar atau foreign capital outflow dari pasar saham RI. Alhasil, IHSG bisa tertekan mendekati 7.300 atau cenderung berada di kisaran 7.300-7.400.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hampir semua sektor saham akan terdampak dari momentum Pilpres AS tersebut.
“Mungkin sektor kesehatan yang cenderung defensif akan jauh lebih bertahan,” tambahnya.
Baca Juga
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,44% ke level 7.383,86 pada perdagangan Rabu (6/11/2024) di tengah sentimen menunggu hasil Pilpres AS kemarin. Kinerja IHSG terutama diperberat oleh performa saham-saham perbankan dan energi yang terkoreksi dalam.
Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp1,14 triliun di sepanjang hari perdagangan. Walaupun sejak awal tahun investor asing masih membukukan beli bersih atau net buy senilai Rp37,59 triliun.