Bisnis.com, JAKARTA — Emiten minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) telah membukukan laba bersih sebesar Rp2,39 triliun per kuartal III/2024, naik 9,52% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,19 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, emiten milik konglomerat Djoko Susanto itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp88,21 triliun per kuartal III/2034, naik 10,23% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp80,24 triliun.
Pendapatan paling banyak disumbangkan oleh segmen usaha makanan yang mencapai Rp62,37 triliun, naik 10,25% yoy. Lalu, bisnis bukan makanan naik 9,54% menjadi Rp25,84 triliun.
Sementara itu, pendapatan neto dari pewaralaba mencapai Rp16,05 triliun pada periode yang berakhir per 30 September 2024 ini. Jumlah tersebut setara dengan 18,19% dari total pendapatan neto AMRT.
Alfamart mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar Rp69,38 triliun per kuartal III/2024, naik 9,85% yoy. Laba bruto AMRT kemudian mencapai Rp18,86 triliun, naik 11,66% yoy.
Setelah dikurangi beban penjualan dan distribusi, beban umum dan administrasi, serta beban keuangan, ditambah dengan sederet pendapatan lain, maka laba sebelum pajak AMRT mencapai Rp3,11 triliun, tumbuh 11,01% yoy.
Baca Juga
Alfamart telah membukukan aset sebesar Rp36,63 triliun per kuartal III/2024. Naik dibandingkan total aset akhir 2023 sebesar Rp34,24 triliun.
Total liabilitas AMRT mencapai Rp19,85 triliun per kuartal III/2024, naik dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp18,54 triliun.
AMRT telah membukukan ekuitas sebesar Rp16,78 triliun per kuartal III/2024, tumbuh dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp15,7 triliun.
Adapun, arus kas dan setara kas akhir periode dari AMRT mencapai Rp4,16 triliun, naik dibandingkan Rp3,17 triliun per periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (31/10/2024), harga saham AMRT memelah 2,32% ke level Rp3.370 per lembar. Harga saham AMRT pun turun 5,07% dalam sepekan perdagangan.
Meski begitu, harga saham AMRT masih di zona hijau, atau naik 15,02% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.