Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diproyeksi lanjut melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (30/10/2024).
Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup melemah 0,30% ke Rp15.770 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS menguat 0,02% ke 104,29.
Mata uang lain di kawasan Asia mayoritas ditutup melemah pada Selasa (29/10/2024). Yen Jepang naik 0,01%, dolar Singapura turun 0,16%, dolar Taiwan turun 0,09%, won Korea Selatan turun 0,09%, dan peso Filipina naik 0,03%.
Sementara itu, rupee India stagnan, yuan China melemah 0,17%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, ringgit Malaysia turun 0,21%, dan baht Thailand turun 0,16%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah cenderung fluktuatif pada perdagangan hari ini.
“Rupiah berpotensi ditutup melemah pada rentang Rp15.760-Rp15.870 per dolar AS,” ungkapnya dalam riset, dikutip Rabu (30/10/2024).
Ibrahim memaparkan sejumlah sentimen global dan domestik yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Dari global, sentimen datang dari Pemilu Amerika Serikat dengan Donald Trump dan Kamala Harris bersiap menghadapi pemilihan umum yang sengit. Pemungutan suara Pemilu AS ditetapkan pada 5 November.
Jajak pendapat dan pasar prediksi terkini menunjukkan Trump memperoleh sedikit dukungan atas Harris, meskipun analis masih memperkirakan persaingan yang lebih ketat. Hal ini menimbulkan ketidakpastian.
Selain itu, sentimen juga datang dari data produk domestik bruto kuartal III/2024 yang akan dirilis pada Kamis. Data indeks harga PCE pengukur inflasi pilihan Fed dan data penggajian nonpertanian atau non-farm payrolls akan dirilis pada hari Jumat, dengan kedua data tersebut dirilis hanya beberapa minggu sebelum pertemuan The Fed.
Selain itu, pasar menunggu isyarat ekonomi lebih lanjut dari China, setelah langkah-langkah stimulus terbaru dari Beijing gagal menginspirasi kepercayaan pada pemulihan ekonomi.
Fokus sekarang adalah pada data Manager Purchasing Index dari China, yang akan dirilis pada hari Kamis, untuk isyarat lebih lanjut tentang ekonomi.
Dari dalam negeri, sentimen datang dari Komisi XI DPR yang mengusulkan sembilan Rancangan Undang-undang alias RUU untuk masuk ke dalam daftar Program Legislasi Nasional atau Prolegnas 2025-2029, termasuk RUU tentang Penghapusan Piutang Negara dan RUU tentang Keuangan Negara.
Prolegnas 2025-2029 harus ditetapkan paling lambat 18 November 2024. Dengan demikian, Baleg DPR memiliki waktu sekitar 20 hari untuk merumuskan dan menetapkan daftar RUU yang akan masuk Prolegnas 2025-2029.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,42% ke Rp15.704 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah tipis 0,04% ke 104,27.
Sementara itu, sebagian besar mata uang lain di kawasan Asia turut ditutup menguat. Yen Jepang naik 0,03%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Taiwan menguat 0,26%, won Korea Selatan menguat 0,32% dan peso Filipina naik 0,08%.
Di sisi lain, mata uang yang mencatatkan pelemahan di antaranya rupee India sebesar 0,01%, diikuti masing-masing ringgit Malaysia dan baht Thailand turun 0,14% dan 0,19%.
Merujuk data Bloomberg, nilai tukar rupiah menguat 24,5 poin atau 0,16% ke level Rp15.746 per dolar AS pada perdagangan hari ini hingga pukul 12.00 WIB.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah cenderung fluktuatif pada perdagangan hari ini.
“Rupiah berpotensi ditutup melemah pada rentang Rp15.760-Rp15.870 per dolar AS,” ungkapnya dalam riset, dikutip Rabu (30/10/2024).
Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,28% ke Rp15.727 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,06% ke 104,25.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka bervariasi pagi ini. Yen stagnan, dolar Singapura stagnan, dolar Taiwan menguat 0,16%, won Korea Selatan naik 0,02%, dan peso Filipina naik 0,03%.
Kemudian rupee India stagnan, yuan China melemah 0,05%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, ringgit Malaysia turun 0,10%, dan baht Thailand turun 0,13% per dolar AS.