Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Saham Teknologi AS Dorong Wall Street Menguat dan S&P Sentuh Rekor Baru

Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (14/10/2024) dengan indeks S&P 500 menyentuh rekor tertinggi.
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (14/10/2024) dengan indeks S&P 500 menyentuh rekor tertinggi. 

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 ditutup menguat 44,82 poin atau 0,77% ke level 5.859,85 pada Senin (14/10/2024) waktu setempat. Pada saat yang sama, indeks Nasdaq Composite meningkat 159,75 poin atau 0,87% ke level 18.502,69 dan Dow Jones Industrial Average terapresiasi 201,36 point atau 0,47%, ke posisi 43.065,22.

Di level tersebut, indeks S&P 500 dan Dow Jones mengukir rekor tertinggi baru. Apresiasi itu sejalan dengan aksi investor membeli saham-saham teknologi di tengah musim laporan keuangan kuartal III/2024 dan data ekonomi krusial pada pekan ini. 

Kemarin, indeks perusahaan semikonduktor meningkat 1,8% ke level tertinggi dalam 2 bulan didorong oleh lonjakan harga saham Arm Holdings sebesar 6,8% dan Nvidia yang naik 2,4% ke level harga tertinggi.

Sementara itu, indeks sektor teknologi informasi menjadi paling unggul di antara sektor-sektor dalam indeks S&P 500 dengan penguatan 1,4%. Kinerja itu sejalan dengan penguatan harga saham Alphabet, Apple, Microsoft, dan Tesla sekitar 0,6% hingga 1,6% pada akhir perdagangan kemarin. 

Kevin McCullough, portfolio consultant di Natixis Investment Managers Solutions, mengatakan pasar saham diproyeksi mengalami kenaikan di tengah ekspektasi siklus pertumbuhan laba korporasi AS. 

“Saat ini lebih mudah bagi investor untuk melihat laporan korporasi dengan pandangan yang positif,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/10/2024). 

Selain itu, investor juga mencermati data ekonomi pada pekan ini dengan menyoroti perkembangan penjualan ritel pada September sebagai indikator kesehatan finansial konsumen AS.

McCullough mengatakan data terkait dengan konsumen menjadi faktor yang penting bagi The Fed untuk menentukan kebijakan moneter dan menjalankan mandat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk kebijakan pemangkasan suku bunga yang lebih berhati-hati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper