Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wacana Penghapusan Pajak Properti, Saham Mana Paling Diuntungkan?

Indeks saham properti meroket seiring adanya wacana penghapusan pajak properti.
Proyek pembangunan perumahan di Kawasan Ciwastra, Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/9/2024).- JIBI/Bisnis/Rachman.
Proyek pembangunan perumahan di Kawasan Ciwastra, Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/9/2024).- JIBI/Bisnis/Rachman.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham sektor properti meraih katalis positif usai muncul wacana penghapusan pajak properti sebesar 16% yang akan dilakukan selama 1–3 tahun pertama masa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.  

Wacana itu diungkapkan oleh Hashim Djojohadikusumo, Ketua Satgas Perumahan pada pekan lalu. Menurutnya, pajak yang dihapus adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11% dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 5%.

Dengan demikian, secara total, pajak properti yang dihapus mencapai 16% dari 21% pajak yang dikenakan kepada sektor tersebut. Wacanapenghapusan pajak properti ini diperkirakan berlangsung pada awal pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sontak kabar ini menyengat indeks saham properti. Pada akhir perdagangan Jumat (11/10/2024), indeks saham properti ditutup menguat 3,04% menuju level 816,90.

Saham yang meningkat, antara lain, PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) tumbuh 13,33% menuju Rp238, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) naik 7,59% menjadi Rp1.275, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menguat 4,32% ke Rp1.450.

Tim Analis Bareksa menilai bahwa wacana stimulus sektor properti masih bersifat sementara dan akan menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan untuk bisa dilaksanakan dalam program cepat 100 hari presiden terpilih.

“Selain itu, fokus pemerintah saat ini juga masih tertuju ke golongan masyarakat berpenghasilan rendah [MBR] di mana pemerintah akan memprioritaskan insentif di sektor ini,” tulis laporan Bareksa dikutip dari laman resminya pada Senin (14/10/2024).

Mereka juga menilai beberapa saham terkait kabar tersebut cukup netral di antaranya BSDE, CTRA, SMRA dan ASRI. Investor disarankan untuk wait and see, sebab beberapa emiten properti besar di Indonesia tidak menyasar segmen rumah subsidi.

Kendati demikian, Tim Analis Bareksa menyebutkan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memiliki segmen rumah subsidi melalui proyek Citra Maja di Banten. Adapun, emiten perbankan yakni BBTN berpeluang terdampak positif dari stimulus ini.

Di sisi lain, kenaikan saham properti sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terapresiasi 0,54% menuju posisi 7.520,60 pada akhir pekan lalu.

Head Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menuturkan penguatan IHSG dipengaruhi teknikal rebound karena level indeks berada di area support. Kenaikan ini menjadi sinyal positif jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. 

Menurutnya, prospek indeks komposit cukup positif terutama dari saham-saham yang berkaitan dengan janji kampanye Prabowo – Gibran. Salah satunya adalah rencana pembangunan 3 juta hunian dan penghapusan pajak rumah sebesar 16%.

“Prabowo bakal hapus pajak rumah 16% untuk tempo 1 tahun, yang berpotensi meningkatkan permintaan properti. Seperti diketahui, hari ini sektor properti mengalami penguatan signifikan,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (11/10/2024).

  

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper