Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Memanas, Saatnya Lirik Saham ADRO, PTBA, BUMI Cs?

Saham emiten-emiten batu bara dinilai menarik untuk dilirik investor di tengah tren kenaikan harga komoditas energi itu. Saham apa yang menarik dicermati?
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA)  di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten-emiten batu bara dinilai menarik untuk dilirik investor di tengah tren kenaikan harga komoditas energi itu tersulut oleh peningkatan permintaan ekspor dan eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah. 

Hendriko Gani, Investment Analyst Stockbit Sekuritas, memaparkan indeks batu bara Newcastle melonjak 5% ke level US$149,6 per ton pada Jumat (4/10/2024). Lompatan itu didorong oleh meningkatnya permintaan dari China dan India, serta kenaikan harga gas di tengah eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah.

"Peningkatan harga gas sendiri berpotensi mengerek harga batu bara, yang mana merupakan produk substitusinya sebagai sumber energi," paparnya dalam catatan tertulis, Senin (7/10/2024).

Menurutnya, penguatan harga batu bara ditopang oleh China yang mengalami peningkatan konsumsi oleh industri di tengah penurunan produksi akibat hujan lebat. Selain itu, ekspektasi pemulihan ekonomi pasca–pengumuman paket stimulus dari bank sentral China (PBoC) juga mendukung kenaikan harga batu bara.

Mengutip Trading Economics, Hendriko memaparkan peningkatan konsumsi batu bara juga terjadi di India yang melaporkan kenaikan PLTU batu bara sebesar 15% dalam sepekan terakhir seiring penurunan produksi energi terbarukan sebesar 16%.

"Kenaikan harga acuan batu bara Newcastle berpotensi memberikan sentimen positif jangka pendek bagi emiten produsen batu bara, seperti ADRO, PTBA, ITMG, BYAN, HRUM, INDY, dan BUMI," ujarnya. 

Di sisi lain, Stockbit Sekuritas melihat bahwa indeks harga batu bara Indonesia tidak mengalami kenaikan yang signifikan dalam 1 pekan terakhir.

Berdasarkan analisis Stockbit Sekuritas, kenaikan batu bara Indonesia tertinggi dialami oleh kategori ICI5 sebesar 1,1% dalam sepekan, sedangkan kenaikan terendah dialami oleh kategori ICI3 naik tipis 0,05% secara mingguan.

"Kondisi ini dapat membuat kinerja keuangan emiten batu bara Indonesia kurang berkorelasi dengan kenaikan indeks batu bara Newcastle saat ini," imbuh Hendriko. 

Hingga pukul 10.20 WIB, mayoritas saham emiten batu bara melaju di zona hijau. Merujuk data Bloomberg, saham ADRO menguat 1,31% ke level Rp3.860, PTBA melonjak 3,34% ke posisi Rp3.090, dan ITMG naik tipis 0,87% ke level Rp26.175.

Senada, saham INDY terapresiasi 4,72% ke level Rp1.775, BUMI naik 2,22% ke posisi Rp138, BYAN naik tipis 0,45% ke level Rp16.575, dan GEMS naik 1,23% ke level Rp12.300 per saham. 

-----

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper