Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) menyampaikan hasil kinerja operasional sepanjang semester I/2024. Jumlah menara TOWR bertambah menjadi 31.502 unit hingga akhir semester I/2024.
Direktur Utama dan CEO Sarana Menara Nusantara Aming Santoso mengatakan pada semester I/2024 TOWR berhasil membukukan peningkatan laba bersih 9,4% yoy di tengah-tengah dampak besar dari relokasi titik sewa IOH yang membutuhkan belanja modal besar dan tingkat suku bunga yang masih tinggi.
"Strategi kami tetap ditekankan kepada pertumbuhan yang sehat dari infrastruktur yang dibutuhkan industri dan pasar lain yang membutuhkan internet melalui Connectivity dan FTTH kami," kata Aming dalam keterangan resminya, Senin (30/9/2024).
Dia melanjutkan sinergi sangat penting untuk dijalankan dan dipertahankan antara portofolio tower dan non-tower. Efisiensi biaya operasional, belanja modal dan biaya bunga selalu ditinjau oleh TOWR.
"Hal-hal ini terlihat membuahkan hasil pada kinerja keuangan TOWR kuartal ini,” ucap Aming.
Sebagai informasi, pendapatan TOWR pada semester I/2024 tercatat sebesar Rp6,15 triliun. Pendapatan ini naik 6,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,77 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, laba bersih TOWR tercatat sebesar Rp1,6 triliun pada semester I/2024. Laba bersih ini naik 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,46 triliun.
Manajemen TOWR menuturkan hasil kinerja kuartal II/2024 dari segmen menara menunjukkan dampak tahapan penyelesaian relokasi atas titik-titik sewa menara setelah penggabungan usaha Indosat dan Hutchison. Menurut TOWR, proses ini membutuhkan belanja modal dengan pengembalian investasi jangka panjang.
Manajemen memperkirakan dampak terberat dari proses relokasi ini tercermin pada kinerja keuangan tahun 2024 dan seluruh proses ini akan tuntas dalam kurun waktu 1-2 tahun mendatang.
Selain itu, beberapa bulan lalu terdapat pengumuman ke publik jika XL Axiata sedang menjajaki penggabungan usaha dengan SmartFren. TOWR melihat proses menuju penggabungan usaha ini dapat berdampak lebih lanjut kepada pertumbuhan organik penggunaan infrastruktur.
Secara operasional, jumlah menara TOWR per kuartal II/2024 mencapai 31.502. Jumlah menara ini naik 5,7% dibandingkan kuartal II/2023 yang sebanyak 29.792 unit menara.
Sementara itu, jumlah tenant TOWR adalah sebanyak 54.326 dengan tenancy ratio yang mencapai 1,72x. Jumlah tenant TOWR ini naik dari kuartal II/2023 yang sebanyak 53.771 tenant.
Di sisi lain, pertumbuhan revenue dari segmen non-menara tercatat cukup baik terlihat dari segmen FTTT, Connectivity dan FTTH yang tumbuh masing-masing secara tahunan sebesar 18,6%, 11,3% dan >400%. Kontributor terbesar dari segmen non-tower adalah penyewaan fiber yang total asetnya tumbuh 16,6% yoy mencapai sekitar 140.000km.
Utilisasi fiber di FTTT juga meningkat menjadi 190%, yang belum termasuk utilisasi fiber yang disebabkan sinergi antara bisnis fiber di dalam SMN Group.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.