Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Merdeka Copper (MDKA) Tersengat Stimulus Bank of China

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melaporkan kenaikan harga jual komoditas mineral logam seiring dengan peningkatan permintaan dari China akibat stimulus PBoC.
Aktivitas tambang di Tambang Emas Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)./ Thomas Mola
Aktivitas tambang di Tambang Emas Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)./ Thomas Mola

Bisnis.com, JAKARTA —  PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) membeberkan terdapat peningkatan harga jual komoditas mineral logam seiring dengan stimulus bank sentral China atau People’s Bank of China (PBoC) pekan lalu.

Emiten kongisi terafiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir dan Grup Saratoga Sandiaga Uno itu melaporkan penguatan harga dikerek oleh permintaan China yang tumbuh signifikan.

“Stimulan PBoC memberikan angin positif meningkatnya demand China terhadap komoditas logam yang mulai terasa dengan naiknya harga emas, perak, tembaga sejak minggu lalu,” kata General Manager Corporate Communication MDKA Tom Malik saat dikonfirmasi, Senin (30/9/2024).

Seperti diketahui, produksi hasil tambang tembaga, emas dan perak dari MDKA serta turunan nikel lainnya dari PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) diekspor ke China, Jepang, Korea dan beberapa negara lainnya.

Tom mengatakan kenaikan harga komoditas mineral logam itu bakal berdampak positif pada kinerja MDKA dan MBMA seiring dengan stimulus PBoC saat ini.

Dia menuturkan perseroannya bakal segera menyampaikan Laporan Keuangan untuk semester I/2024 dalam beberapa hari ini.

“Namun  MDKA dan MBMA tidak bisa serta merta meningkatkan produksi karena dibatasi oleh kapasitas terpasang serta rentang produksi sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024 yang sudah disetujui ESDM,” kata dia.

Melansir Reuters, Rabu (25/9/2024), bank sentral China (People’s Bank of China/PBOC) meluncurkan paket stimulus termasuk bantuan likuiditas perbankan dan penurunan suku bunga. Paket stimulus ini merupakan yang paling besar sejak pandemi Covid-19 lalu.

Gubernur PBOC Pan Gongsheng mengatakan bank sentral akan memangkas suku bunga 7-day reverse repo rate sebesar 0,2 poin persentase menjadi 1,5%.

Selain itu, PBOC juga memangkas giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar 50 basis poin dalam waktu dekat, sehingga memberikan likuiditas ekstra sekitar 1 triliun yuan atau US$142,21 miliar untuk perbankan.

Sebelumnya, MDKA berbalik rugi US$15,22 juta atau setara dengan Rp241,72 miliar sepanjang kuartal I/2024, meski mampu mencatatkan kenaikan pendapatan usaha.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2024, MDKA membukukan pendapatan usaha sebesar US$541,05 juta atau setara dengan Rp8,58 triliun (kurs JISDOR Rp15.873 per Dolar AS).

Angka tersebut meroket 152,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$214,21 juta.

Pendapatan tersebut ditopang oleh segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga dan feronikel ke pihak ketiga ekspor sebesar US$284,42 juta, melejit 227,33% dibanding kuartal I/2023 yang tercatat hanya US$86,89 juta.

Sementara itu penjualan ke pihak ketiga di pasar domestik tercatat sebesar US$255,69 juta melonjak 100,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$127,65 juta. Pendapatan tersebut dikurangi biaya realisasi lindung nilai sebesar US$288,8 ribu.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper