Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momentum Perbaikan Kinerja Chandra Asri (TPIA) saat Harga Minyak Terkontraksi

Kinerja Chandra Asri (TPIA) diperkirakan bakal membaik pada paruh kedua tahun ini didorong kontraksi harga minyak mentah & peningkatan konsumsi rumah tangga.
Kinerja Chandra Asri (TPIA) milik Prajogo Pangestu diperkirakan bakal membaik pada paruh kedua tahun ini didorong kontraksi harga minyak mentah & peningkatan konsumsi rumah tangga. /baritopacific
Kinerja Chandra Asri (TPIA) milik Prajogo Pangestu diperkirakan bakal membaik pada paruh kedua tahun ini didorong kontraksi harga minyak mentah & peningkatan konsumsi rumah tangga. /baritopacific

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Premier Sekuritas menilai kinerja saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) pada paruh kedua tahun ini bakal didorong tren koreksi harga minyak mentah dan peningkatan konsumsi rumah tangga.

Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan dua sentimen itu bakal menjadi katalis positif emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut sampai akhir tahun ini.

“Industri petrokimia yang merupakan bahan baku banyak industri rumah tangga dapat terdongkrak karena tren suku bunga yang mulai diturunkan untuk mendongkrak permintaan konsumsi masyarakat,” kata Angga saat dihubungi, Minggu (29/9/2024).

Angga berpendapat Chandra Asri masih berpeluang untuk meningkatkan pendapatan di tengah harga minyak mentah dunia yang terkontraksi pada paruh kedua tahun ini.

Mengutip Reuters pada Jumat (27/9/2024), harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun 57 sen, atau 0,8%, menjadi US$71,03 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) AS turun 58 sen, atau 0,9%, menjadi US$67,09 per barel.

Secara mingguan, minyak mentah Brent diperkirakan anjlok sekitar 4,6%, sementara WTI berada di jalur untuk turun 6,6%.

Kontraksi harga minyak itu disebabkan karena sikap investor yang fokus pada ekspektasi kenaikan pasokan dari Libya dan kelompok eksportir minyak OPEC+.

“Bahan baku petrokimia adalah minyak, jadi jika harga minyak dunia terkoreksi seharusnya beban akan berkurang dan dapat meningkatkan profitabilitas,” tuturnya.

Sebelumnya, TPIA menargetkan kinerja keuangan perseroan pada akhir 2024 berbalik positif setelah sempat mencatatkan rugi bersih sepanjang paruh pertama tahun ini.

Perseroan memperkirakan permintaan untuk produk petrokimia bakal tetap tinggi pada paruh kedua tahun ini.

“Tahun ini, kami juga berharap bahwa kegiatan Turn Arround Maintenance (TAM) yang baru saja selesai dapat mengoptimalkan operasional dan keandalan pabrik kami secara penuh,” kata Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan TPIA Korporat Suryandi saat dihubungi, Minggu (29/9/2024).

Seperti diberitakan sebelumnya, rugi TPIA membengkak menjadi US$47,46 juta atau setara Rp778,12 miliar sepanjang semester I/2024. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, TPIA mencatatkan pembengkakan rugi bersih sebesar 7.999,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$568.000.

Rugi yang amblas tersebut sejalan dengan pendapatan TPIA yang anjlok menjadi sebesar US$866,49 juta atau setara Rp14,20 triliun sepanjang semester I/2024. Pendapatan tersebut tergerus 19,34% dibandingkan dengan periode semester I/2023 yang sebesar US$1,07 miliar.

Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan lokal sebesar US$718,84 juta dan penjualan ekspor sebesar US$145,48 juta. Kemudian terdapat pendapatan dari sewa tangki dan dermaga sebesar US$2,16 juta.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper