Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) meraih proyek revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya milik PT Pertamina Patra Niaga dengan nilai kontrak sebesar Rp577 miliar.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan bahwa sebagai kontraktor utama, lingkup pekerjaan perseroan meliputi pembangunan dermaga multirange dan fasilitas pendukung di terminal integrasi Surabaya.
Di samping itu, dia menjelaskan proyek tersebut bertujuan memastikan stabilitas pasokan energi di Jawa Timur, serta mendukung pengembangan ekonomi wilayah setempat.
"Proyek revitalisasi ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi fasilitas Dermaga Gospier yang memiliki peran penting dalam distribusi BBM, LPG, dan avtur di Jawa Timur akibat pergerakan tanah,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (26/9/2024).
Agung menuturkan WIKA optimistis penyelesaian proyek revitalisasi Dermaga Gospier akan memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat memberikan manfaat optimal bagi kelancaran distribusi energi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Sebelumnya, WIKA juga dipercaya oleh Pertamina Patra Niaga untuk mengerjakan proyek pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali, senilai Rp475 miliar.
Baca Juga
Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis bertujuan mengoptimalkan kapasitas bongkar muat, sekaligus meningkatkan keandalan dan ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bali beserta pulau-pulau kecil lain di sekitarnya.
“Dalam pembangunannya, WIKA dipercaya untuk melakukan pembangunan dermaga, mulai dari persiapan lahan hingga pengoperasian, dengan target rampung pada tahun 2026 mendatang,” ujar Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya.
Sampai dengan Agustus 2024, emiten BUMN Karya ini telah merengkuh nilai kontrak baru sebesar Rp13,5 triliun. kontribusi terbesar kontrak baru perusahaan berasal dari segmen industri, infrastruktur & gedung, EPCC, serta properti.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.