Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Caplok Kontrak Baru Rp13,5 Triliun hingga Agustus 2024

WIKA meraih nilai kontrak senilai Rp13,5 triliun per Agustus 2024, ditopang segmen industri, infrastruktur, hingga properti.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) merengkuh nilai kontrak baru sebesar Rp13,5 triliun sampai dengan Agustus 2024.

Direktur Utama Wijaya Karya Budi Agung Waskito mengatakan kontribusi terbesar kontrak baru berasal dari segmen industri, infrastruktur & gedung, EPCC, serta properti.

Kontrak milik WIKA, antara lain, Tol Serang-Panimbang Seksi 3B, Jalan Sumbu Timur IKN, lanjutan jalur elevated antara Solo Balapan-Kadipiro, Jetty IT Manggis, WTP 230 ltr/dtk Batam, RE MWD, IPA Sepaku, dan revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya-Baru.

Menurut Agung, transformasi yang dilakukan WIKA bertujuan meningkatkan kemampuan perusahaan agar semakin kompetitif dan mencapai target-target yang telah ditetapkan.

“Upaya transformasi yang terus dilakukan perseroan diharapkan semakin meningkatkan keunggulan eksekusi proyek dan pengelolaan biaya operasi, sehingga mampu menjaga daya saing serta memberikan nilai tambah bagi stakeholders," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9/2024).

Di sisi lain, WIKA bersiap memaksimalkan potensi dari penambahan anggaran Kementerian PUPR pada 2025, dengan membidik proyek di sektor infrastruktur, gedung, EPCC.

Kementerian PUPR diketahui mendapatkan dana tambahan senilai Rp40,59 triliun, sehingga total pagu anggaran naik menjadi Rp116,22 triliun pada 2025. Meski bertambah, nilai ini masih lebih rendah dari anggaran 2024 yang mencapai Rp149,74 triliun.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan bahwa perseroan cukup antusias dalam menyikapi potensi peningkatan peluang pembangunan infrastruktur pada 2025, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan.

“Pengalaman yang luas dalam mengerjakan proyek-proyek baik infrastruktur, gedung, dan EPCC, membuat WIKA siap untuk mendukung proyek-proyek program pemerintah,” ucapnya.

Mahendra, dalam kesempatan sebelumnya, menuturkan WIKA berencana memacu sektor EPCC pada tahun depan guna menyeimbangkan portofolio proyek milik perusahaan.

Dia menjelaskan secara umum sektor EPCC bersumber dari alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) BUMN ataupun swasta, yang digunakan untuk pembangunan proyek, antara lain pabrik baterai, gas processing plant, dan pembangkit listrik.

-------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper