Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Ditutup Hijau Merespons Kebijakan Stimulus China

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menghijau pada perdagangan Selasa (24/9/2024). Didorong oleh saham pertambangan yang tersengat paket stimulus China.
Seorang pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Seorang pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA—Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menghijau pada perdagangan Selasa (24/9/2024). Didorong oleh saham pertambangan yang tersengat paket stimulus China. 

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,2%, S&P 500 naik 0,25%, dan Nasdaq Composite ditutup naik 0,56% pada perdagangan kemarin. DJIA dan S&P 500 mencetak rekor tertinggi.

Lima dari 11 sektor di indeks S&P 500 mengalami apresiasi dengan saham sektor bahan material menguat 1,35% atau outperform terhadap sektor lainnya. Hal itu sejalan dengan kenaikan harga logam merespons stimulus China yang menggulirkan stimulus terbesar sejak pandemi Covid-19 untuk memacu laju ekonominya. 

Di sektor tambang tembaga dan litium, saham Freeport-McMoRan naik 7,93%, Southern Copper 7,22%, Albemarle 1,97%, dan  Arcadium Lithium menanjak 3,2%.

Selain faktor tersebut, penguatan bursa saham AS juga dipengaruhi oleh pernyataan Federal Reserve Governor Michelle Bowman yang menyebut inflasi masih ada di level yang lebih tinggi dari target The Fed sebesar 2%. Ke depan, rilis data klaim angka pengangguran dan konsumsi personal akan menjadi fokus.

Zachary Hill, Head of Portfolio Management Horizon Investments, menyampaikan kenaikan bursa saham AS didorong oleh pengumuman kebijakan China yang mendukung pasar saham dan komitmen untuk memangkas suku bunga di masa mendatang. Hal itu menjadi katalis bagi pasar global secara umum. 

“Sentimen itu merembet ke pasar modal AS, kita lihat saham-saham yang sensitif terhadap kebijakan China dan industri cyclical—seperti logam dan tambang mineral—unggul dibanding sektor lain.”

Sejumlah perusahaan China yang mencatatkan saham di bursa AS juga mengalami kenaikan harga saham pada perdagangan kemarin a.l. Alibaba naik 7,88%, PDD Holdings melonjak 11,79%, dan Li Auto menguat 11.37%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper