Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten milik Prajogo Pangestu kompak melemah dalam sepekan terakhir. Saham BREN jatuh paling dalam.
Ambrolnya saham Prajogo Pangestu turut membebani indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tercatat anjlok 2,05% ke level 7.743 pada penutupan perdagangan Jumat (20/9/2024). Alhasil sepanjang 17-20 September 2024, IHSG terkoreksi 0,88%.
Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) merosot 24,89% dalam sepekan ke level Rp8.825 per saham. Kinerja itu sejalan dengan ambrolnya saham BREN pada perdagangan Jumat (19/9/2024) dengan penurunan 19,95% atau menyentuh auto rejection bawah (ARB).
Jatuhnya saham BREN dipantik oleh keputusan FTSE Russell untuk mengeluarkan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dari indeks FTSE Large Cap Indonesia. Memerahnya saham BREN turut menjadi sentimen negatif bagi saham-saham lain yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu.
Dalam sepekan, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), dan saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) kompak mengalami penurunan harga.
Saham BRPT tercatat turun 7,39% sepekan ke posisi Rp1.065, saham CUAN merosot 18,77% ke posisi Rp1.600, saham PTRO terkoreksi 12,73% ke posisi Rp1.350, dan saham TPIA turun 10,8% sepanjang 17-20 September 2024 ke posisi Rp8.050 per saham.
Baca Juga
Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan masih ada peluang speculative buy, meski saham BREN terjun bebas ke zona merah pada penutupan perdagangan pekan ini.
“BREN semestinya bisa speculative buy karena tertahan di up channel support” katanya.
------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.