Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) resmi bermitra dengan Tencent untuk mengembangkan infrastruktur cloud dan layanan digital.
Dalam kemitraan yang berlangsung selama 5 tahun ini, GOTO akan memanfaatkan teknologi dan layanan platform as a service (PaaS) dari Tencent Cloud untuk mendukung ekosistem perusahaan secara menyeluruh.
Tim engineering GOTO turut bekerja sama dengan ahli layanan dan infrastruktur Tencent Cloud guna mengembangkan teknologi lebih lanjut, sehingga memungkinkan perusahaan meningkatkan pelayanan dan memperkuat produk yang fokus pada konsumen.
Direktur Utama GoTo Patrick Walujo menyatakan kemitraan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi konsumen, mitra pengemudi, dan UMKM di dalam ekosistem perseroan.
“Kemitraan ini akan mendukung tujuan GoTo untuk memberikan pengalaman terbaik dan terintegrasi bagi pengguna di seluruh platform kami, dan Tencent Cloud akan menjadi fondasi teknis yang kuat untuk mencapai hal ini,” ujar Patrick dalam siaran pers, Jumat (20/9/2024).
Poshu Yeung, Senior Vice President Tencent Cloud International, menyatakan bahwa mereka sangat antusias untuk mendorong transformasi digital di Indonesia melalui kemitraan yang terjalin antara Tencent dan GOTO.
Baca Juga
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung GoTo dan Indonesia serta berharap untuk menjajaki lebih banyak kolaborasi di masa mendatang,” pungkasnya.
Tencent Cloud memiliki infrastruktur global yang mencakup 21 wilayah geografis dan 58 zona ketersediaan, termasuk dua pusat data di Jakarta. Tencent turut menawarkan lebih dari 400 solusi teknologi dan konektivitas untuk mendorong transformasi digital.
Kehadiran pusat data lokal membantu mengurangi latensi akses data dan mempercepat transformasi digital bagi bisnis di seluruh Indonesia. Strategi ini juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi, serta menyediakan opsi pemulihan bencana di kawasan Asia Pasifik.
Dari lantai Bursa, saham GOTO terpantau jalan di tempat alias stagnan pada penutupan perdagangan Jumat (20/9). Saham emiten teknologi ini bercokol di level Rp63 per saham, mencerminkan penurunan sebesar 26,74% year to date (YtD).
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.