Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kejar Level 8.000, Diproyeksikan Cetak Rekor Baru pada Akhir Tahun

IHSG terus menunjukkan tren positif, dengan mencatatkan penguatan hingga menyentuh level 7.812,13 pada penutupan perdagangan Jumat (13/9/2024).
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren positif, dengan mencatatkan penguatan hingga menyentuh level 7.812,13 pada penutupan perdagangan Jumat (13/9/2024). IHSG menguat 0,18% atau 13,97 poin dibanding hari sebelumnya, bergerak di kisaran 7.775,63 hingga 7.828,96.

Selama sepekan terakhir, IHSG mengalami kenaikan sebesar 1,17% dari 7.721,84 pada pekan sebelumnya. Kenaikan ini juga tercermin pada kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI), yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa sebesar Rp13.390 triliun, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar Rp13.384 triliun yang tercatat sehari sebelumnya.

Menurut Ike Widiawati, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, IHSG diproyeksikan mampu menembus level 8.000 pada akhir tahun ini. “Ada beberapa faktor yang mendukung, salah satunya adalah tren penurunan suku bunga acuan The Fed,” jelas Ike. Penurunan suku bunga The Fed, yang diperkirakan mendekati 100% kemungkinan terjadi minggu ini, diyakini akan diikuti oleh Bank Indonesia, yang turut menurunkan suku bunganya. Hal ini memberikan dorongan positif terhadap saham-saham sektor perbankan, properti, dan otomotif.

“Penurunan suku bunga acuan akan berdampak positif pada sektor perbankan, properti, dan otomotif. Dengan suku bunga yang lebih rendah, kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan akan lebih terjangkau, meningkatkan permintaan,” tambah Ike. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah akibat penurunan suku bunga acuan juga akan memberikan sentimen positif bagi sektor kesehatan.

Stabilitas politik juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Menurut Ike, momen-momen politik seperti pelantikan Presiden RI terpilih pada bulan depan dan pemilihan kepala daerah di tahun depan turut berperan dalam menjaga stabilitas pasar. "Target bullish IHSG adalah level 8.000, namun faktor politik masih harus diwaspadai meskipun sejauh ini stabil," ujarnya.

Di sisi lain, Tim Analis MNC Sekuritas memperingatkan adanya potensi koreksi IHSG setelah menembus level penutupan 7.800. “Penguatan IHSG mungkin terbatas, karena sudah berada di akhir wave (v) dari wave [i] atau akhir wave 3 pada label merah,” jelasnya. Jika koreksi terjadi, IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 7.654—7.736 dan resistance 7.858—7.904.

IHSG diprediksi akan terus bergerak dinamis hingga akhir tahun, dengan proyeksi optimis dapat mencapai level 8.200 pada awal 2025, asalkan stabilitas politik domestik dan global tetap terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper