Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Akuisisi NETV, Target Saham Emiten Manoj Punjabi (FILM) Terkerek

Samuel Sekuritas mengerek target harga saham FILM dari Rp5.500 menjadi Rp7.000 seiring rencana perusahaan untuk mengakuisisi NETV.
Manoj Punjabi. /MD entertainment
Manoj Punjabi. /MD entertainment

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana emiten milik Manoj Punjabi yakni PT MD Entertainment Tbk. (FILM) untuk mengakuisisi mayoritas saham PT Net Visi Media Tbk. (NETV) diproyeksikan menjadi katalis positif bagi pergerakan saham ke depan. 

MD Entertainment berencana mengakuisisi 80,05% saham NETV dengan total nilai transaksi Rp1,65 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis FILM, perseroan telah menandatangani serangkaian dokumen terkait akuisisi pada 26 Agustus 2024.

Dalam perkembangan terbaru, FILM akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada 4 Oktober 2024. Rapat bakal membahas sejumlah persetujuan sehubungan dengan pengambilalihan atas NETV. 

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan mengatakan rencana FILM untuk mengakuisisi NETV merupakan langkah yang menarik karena berpeluang meningkatkan distribusi konten, jangkauan pemirsa, dan potensi terjun ke bisnis over-the-top (OTT).

“Akuisisi ini memberikan FILM akses langsung untuk menayangkan kontennya melalui televisi, meningkatkan pangsa pemirsa NETV yang saat ini sebesar 1,5% dan mendorong daya saing terhadap pemain FTA [free-to-air] lainnya,” ujarnya dalam riset dikutip Senin (16/9/2024).

Selain itu, akuisisi NETV juga dinilai memberikan FILM keunggulan strategis, membuka peluang ekspansi ke platform OTT milik perseroan yang akan memperluas jangkauan pemirsa dan mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan. 

Hingga semester I/2024, FILM tercatat membukukan laba bersih senilai Rp77,2 miliar atau meningkat 24,36% secara tahunan (year-on-year/YoY). Pertumbuhan ini sejalan dengan kinerja penjualan yang bertumbuh 5,91% YoY menjadi Rp217,41 miliar. 

Samuel Sekuritas mempertahankan peringkat beli untuk FILM dengan target harga meningkat dari Rp5.500 menjadi Rp7.000 per saham. Kenaikan target seiring dengan rencana akuisisi yang diproyeksikan mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan. 

“Potensi peningkatan lebih lanjut masih ada karena target harga baru kami belum mempertimbangkan potensi keberhasilan FILM dalam ekspansi ke OTT, yang memungkinkan penilaian lebih tinggi,” kata Farras.

Meski demikian, dia mengungkapkan terdapat risiko penurunan lantaran rencana akuisisi masih menunggu persetujuan dari 50%+1 pemegang saham dalam RUPSLB mendatang.

Sekretaris Perusahaan FILM Fidela Hasworini menyatakan rencana akuisisi NETV akan memperluas posisi perseroan di industri media, sekaligus mendukung pengembangan bisnis FILM dengan memperluas akses ke saluran distribusi televisi.

“Transaksi ini akan memberikan NETV akses ke kapabilitas produksi perseroan, yang diharapkan membuat NETV lebih kompetitif. Oleh karena itu, transaksi ini akan menguntungkan kedua belah pihak, baik perseroan maupun NETV,” ucapnya.

Dari lantai bursa, saham FILM kini berada di level Rp4.030 per saham. Banderol tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 1,77% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD), tetapi melemah 3,59% selama kurun 3 bulan terakhir. 

 

-------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper