Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laris Manis Box Office MD Entertainment (FILM) dan Tripar Multivision (RAAM)

Dua emiten rumah produksi MD Entertainment (FILM) dan Tripar Multivision Plus (RAAM) mencatat pertumbuhan laba positif ditopang penjualan tiket box office.
Calon penonton melintas di bioskop Cinema XXI, Jakarta, Selasa (29/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Calon penonton melintas di bioskop Cinema XXI, Jakarta, Selasa (29/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKRATA — Dua emiten rumah produksi PT MD Entertainment Tbk. (FILM) dan PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang positif pada awal 2024. Kedua emiten produksi film layar lebar itu belakangan berhasill menyelesaikan sejumlah aksi koporasi seperti akuisisi dan private placement. 

Pertumbuhan laba bersih kedua perusahaan itu sebagian besar ditopang oleh penjualan film. Beberapa film dari dua rumah produksi itu belakangan berhasil menembus 1 juta penonton alias box office di tengah masyarakat. 

Sepanjang paruh pertama 2024, FILM berhasil mencetak box office di tiga judul film di antaranya "Badarawuhi di Desa Penari", "Ancika: Dia yang Bersamaku 1995" dan "Ipar adalah Maut". 

Melansir cinepoint, "Badarawuhi di Desa Penari" telah menghimpun 4,01 juta penonton. Meski demikian, MD Pictures belum mampu mengulangi kesuksesan film "KKN di Desa Penari" yang tayang pada 2022. Film tersebut menjadi film horor yang ditonton oleh lebih dari 9 juta penonton pada 2022. 

Film "Ancika: Dia yang Bersamaku 1995" mencetak 1,31 juta tiket terjual di bioskop. Sementara itu, "Ipar adalah Maut" berhasil menghimpun penjualan tiket sampai 4,7 juta. 

FILM sendiri telah membukukan laba bersih Rp72,6 miliar pada semester I/2024, meningkat 24,3% secara tahunan (year on year/YoY). 

Kinerja laba terdorong penjualan yang naik 5,9% YoY menjadi Rp217,41 miliar pada paruh pertama 2024. Dalam keterangan tertulisnya, pertumbuhan laba perusahaan juga tecermin pada kinerja kuartal II/2024 dari dua film blockbuster, yakni “Ipar Adalah Maut” dan “Badarawuhi: Di Desa Penari”. 

Sementara itu, RAAM beberapa tahun terakhir berhasil menyumbangkan 10 judul film masuk ke dalam jajaran Box Office Indonesia. Beberapa judul seperti "Di Ambang Kematian", "Kuntilanak", "Sang Pencerah" menjual jutaan tiket di Bioskop. 

Film Di Ambang Kematian sukses mencetak 3,23 juta tiket, yang disusul keberhasilan film kutilanak dengan tiket terjual lebih dari 1 juta setiap filmnya. Sementara itu, film Sang Pencerah berhasil terjual 1,2 juta tiket.

Di luar usaha sinematiknya, RAAM juga menciptakan serial web yang menarik dan konten drama untuk FTA TV, dengan memproduksi lebih dari 15.000 jam serial telivisi dan lebih dari 650 film. 

Selain memproduksi dan menditribusikan konten, RAAM juga memiliki lisensi bioskop untuk beroperasi di 13 lokasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Memasuki 2024, RAAM merangkum pendapatan Rp64,09 miliar pada kuartal I/2024 atau melesat 104% YoY dari tahun sebelumnya Rp31,4 miliar. 

Perolehan ini membuat perseroan meraup laba bersih Rp4,8 miliar, dari sebelumnya rugi Rp10,8 miliar. Pada 2023, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 24% YoY menjadi Rp399,27 miliar, didorong segmen film yang naik 133% secara tahunan. 

Sementara laba bersih mencapai Rp102,98 miliar, tumbuh 18% YoY. Corporate Secretary RAAM Sugiri menuturkan sejak melantai, perseroan juga mencatatkan perkembangan operasional dan pertumbuhan performa keuangan yang positif. 

“Kontribusi signifikan tersebut muncul dari film ‘Di Ambang Kematian’ dengan jumlah penonton kedua terbanyak pada 2023 yakni 3,3 juta penonton. RAAM juga membuka 3 bioskop di semenjak IPO sehingga perseroan memiliki 12 bioskop hingga akhir 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (10/5/2024). 

---------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper