Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mulai mencatatkan penguatan setidaknya dalam tiga bulan terakhir. Mampukah harga saham GOTO mencapai level Rp100 per lembar?
Berdasarkan data RTI Business, harga saham GOTO naik 1,67% pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/9/2024) ke level Rp61. Harga saham GOTO juga naik 15,09% dalam sepekan perdagangan.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO masuk sebagai penopang atau top leaders indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks LQ45 dalam sepekan perdagangan. Saham GOTO juga mencatatkan volume transaksi terbanyak, yakni 42,94 miliar lembar dalam sepekan.
Harga saham GOTO juga naik 12,96% dalam sebulan perdagangan dan naik 17,31% sepanjang tiga bulan perdagangan. Meskipun, harga saham GOTO masih di zona merah, turun 29,07% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Dalam perjalanannya sejak mencatatkan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2022 lalu, saham GOTO memang mengalami tren merosot hingga menyentuh level Rp50 per lembar.
Padahal, harga saham GOTO banyak diincar setelah IPO. Bahkan, harga GOTO sempat melesat ke level Rp442 untuk intraday dan Rp404 pada harga penutupan sehari setelah IPO. Harga saham IPO GOTO kala itu berada di level Rp338 per saham.
Baca Juga
Mampu Tembus Rp100?
Sepanjang 2024 berjalan, GOTO pun belum pernah lagi mencapai level Rp100 per lembar. Harga saham GOTO paling tinggi pada tahun ini ada di level Rp92. Terakhir kali GOTO berada di level Rp100 pada akhir tahun lalu.
Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati juga mengatakan harga saham GOTO akhir-akhir ini memang sedang menanjak sehingga membuka peluang mencapai level Rp100. Terdapat beberapa faktor yang akan mendongkrak kinerja saham GOTO.
"Ada peluang memang [capai Rp100]. Terlebih kalau dari sisi kinerja keuangannya, rugi semakin menipis," ujar Ike dalam acara market outlook pada Jumat (13/9/2024).
GOTO memang telah mencatatkan penyusutan rugi yang signifikan, dari Rp7,16 triliun pada semester I/2023 menjadi Rp2,69 triliun pada semester I/2024.
Bersama dengan penurunan rugi tersebut, biaya dan beban GOTO juga susut hingga 27,15% secara tahunan (year on year/yoy) dalam enam bulan pertama 2024.
"Kalau semakin kecil ruginya, kinerja semakin baik. Jadinya peluang ke Rp100 masih ada," tutur Ike.
Selain kinerja keuangan, emiten teknologi seperti GOTO dinilai akan terdampak positif akan sentimen penurunan suku bunga acuan. Menurutnya, saat suku bunga longgar, biaya di perusahaan teknologi bisa ditekan.
Equity Analyst OCBC Sekuritas Kevin Jonathan Panjaitan dalam risetnya juga menyebutkan terdapat peluang moncernya harga saham GOTO ke depan.
"GOTO mempertahankan panduan untuk mencapai titik impas EBITDA yang disesuaikan tahun ini dan mengharapkan momentum pertumbuhan yang lebih baik pada semester II/2024, seiring dengan fokus pada penurunan biaya," tulis Kevin pada beberapa waktu lalu.
OCBC Sekuritas merekomendasikan beli untuk GOTO dengan target harga Rp75 per lembar.
Dilansir dari Bloomberg, konsensus analis menunjukan bahwa 25 sekuritas dari berbagai perusahaan sekuritas yang mengulas saham GOTO menyematkan rekomendasi beli. Kemudian, terdapat 10 sekuritas yang merekomendasikan hold untuk GOTO.
Target harga saham GOTO dalam 12 bulan ke depan ada di level Rp82,42 per lembar.
