Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lepas Bisnis Batu Bara Termal, Simak Kisi-kisi Saham Adaro Energy (ADRO)

Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) tancap gas di teritori hijau usai mengumumkan rencana spin-off anak usaha di bidang pertambangan batu bara termal.
Ana Noviani, M. Nurhadi Pratomo
Kamis, 12 September 2024 | 15:33
Direksi PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di Jakarta, Rabu (15/5/2024). /Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.
Direksi PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di Jakarta, Rabu (15/5/2024). /Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) tancap gas di teritori hijau usai mengumumkan rencana spin-off anak usaha di bidang pertambangan batu bara termal.

Berdasarkan data Bloomberg hingga 15.00 WIB, saham ADRO menguat 8,81% ke level Rp3.830. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2024), ADRO bergerak di kisaran Rp3.800—Rp4.050 per saham. 

Penguatan itu membuat saham ADRO mengemas return 60,92% sepanjang tahun berjalan 2024. Adapun, saham ADRO melejit 207,63% dalam 3 tahun terakhir. 

Penguatan saham ADRO pada perdagangan hari ini tak terlepas dari pengumuman terbaru yang disampaikan oleh perseroan. Dalam keterbukaan informasi, manajemen ADRO menyampaikan rencana transaksi penjualan atas sebanyak-banyaknya 99,9999% atau seluruh saham yang dimiliki perseroan pada PT Adaro Andalan Indonesia (dahulu bernama PT Alam Tri Abadi). 

Sebagai informasi, AAI merupakan anak usaha Adaro yang memiliki saham pada beberapa perusahaan pertambangan batu bara termal, yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai. Perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.

Selain itu, ADRO melalui AAI juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal. AAI juga memiliki bisnis jasa logistik dan bisnis-bisnis pendukung melalui perusahaan anaknya yang bergerak di bisnis pertanahan, air, investasi, dan ketenagalistrikan.

“Perseroan berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan juga beberapa bisnis pendukung di bawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green demi mempertahankan sinergi yang solid dari integrasi bisnis-bisnis yang termasuk dalam sektor-sektor industri dengan keterkaitan yang lebih erat,” papar manajemen Adaro dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (12/9/2024). 

Adapun, nilai rencana transaksi penjualan saham AAI akan mempertimbangkan hasil penilaian saham dari penilai independen, yaitu sebesar US$2,45 miliar. Estimasi tersebut setara dengan 31,8% dari total ekuitas ADRO.

Rekomendasi Beragam Saham ADRO

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, sebanyak 14 dari 28 analis yang mengulas saham ADRO memberikan peringkat beli terhadap saham emiten yang terafiliasi dengan Garibaldi ‘Boy’ Thohir itu. 

Sementara itu, sebanyak 13 analis memberikan rekomendasi tahan atau hold dan 1 analis menyarankan jual terhadap saham ADRO. 

Target harga saham ADRO berdasarkan konsensus analis Bloomberg ada di posisi Rp3.569,8 per saham. Namun, target harga itu sudah terlampaui. 

Pandangan optimistis terhadap saham ADRO salah satunya disampaikan oleh analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo. Thomas menyematkan peringkat beli untuk ADRO dengan target harga Rp4.000 per saham. 

Di sisi lain, Mirae Asset Sekuritas dan NH Korindo Sekuritas kompak menyematkan peringkat hold untuk ADRO dengan target harga berturut-turut Rp3.650 dan Rp3.680 per saham. 

Rekomendasi Analis untuk Saham ADRO

Sekuritas

Rekomendasi

Target Harga (Rp/saham)

Mirae Asset Sekuritas

hold

3.650

RHB Research

buy

3.900

Macquarie

outperfom

3.700

Ciptadana Sekuritas

buy

4.000

OCBC Sekuritas

buy

3.950

BRI Danareksa Sekuritas

buy

3.770

NH Korindo Sekuritas

hold

3.680

Sumber: Bloomberg, per 12 September 2024.

Lewat riset yang dipublikasikan akhir Agustus 2024, Ciptadana Sekuritas Asia masih menjadikan saham ADRO sebagai top pick untuk sektor batu bara. Pandangan itu sejalan dengan cadangan yang dimiliki perseroan, portofolio terdiversifikasi, sistem pertambangan yang terdiversifikasi, serta dividend yield yang menarik.

Adapun, Ciptadana memberikan rekomendasi beli untuk saham ADRO dengan target harga Rp4.000.

Dalam catatan Bisnis, analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo mengulangi panggilan beli untuk saham ADRO. Namun, target harga direvisi naik dari sebelumnya Rp3.650 menjadi Rp4.000.

Kendati demikian, Ciptadana menggarisbawahi risiko penurunan untuk rekomendasi yang disematkan antara lain volatilitas harga batu bara termal dan metalurgi, perubahan kebijakan pemerintah yang berujung kepada pajak dan royalti yang lebih tinggi, serta proyek aluminium yang tertunda.

Dalam riset terpisah, analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo menjelaskan bahwa ADRO memiliki target volume penjualan 65 juta ton hingga 67 juta ton pada 2024. Dengan asumsi rasio penjualan terhadap produksi 99%, kisaran produksi tahun ini sekitar 65,7 juta ton hingga 67,7 juta ton.

Dia mengatakan realisasi volume penjualan dan produksi mencapai 53% dan 52% dari batas atas kisaran target tersebut. 

“Mengingat rata-rata 5 tahun tingkat produksi untuk semester I adalah 49%, kami memperkirakan perusahaan dapat melampaui kisaran targetnya dan mencetak rekor produksi tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor yang dibuat pada 2023,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Rabu (4/9/2024).

Kendati demikian, Sinarmas Sekuritas masih mempertahankan pandangan netral untuk saham ADRO. Namun, target harga yang dipasang lebih tinggi yakni Rp3.300.

--------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper