Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Lesu, Harga Emas Kembali Menguat ke Level US$2.500

Harga emas bergerak pada kisaran US$2.500 per troy ounce seiring dengan melemahnya dolar AS.
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau naik dan bergerak pada kisaran US$2.500 per troy ounce seiring dengan melemahnya dolar AS dan imbal hasil yang lebih rendah setelah tanda-tanda hilangnya tenaga di pasar tenaga kerja membuat investor memperkirakan penurunan suku bunga besar-besaran dari The Federal Reserve (The Fed) bulan ini.

Mengutip Reuters pada Jumat (6/9/2024), harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi US$2.515,93 per troy ounce setelah sempat naik sebanyak 1,1% pada awal sesi. Harga emas sedikit turun setelah rilis data sektor jasa AS.

Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup menguat 0,7% pada US$2.543,10 per troy ounce.

Perusahaan swasta di AS mempekerjakan jumlah pekerja paling sedikit dalam 3,5 tahun pada bulan Agustus, yang berpotensi mengisyaratkan perlambatan pasar tenaga kerja yang tajam. Hal ini menyusul data pada hari Rabu yang menunjukkan penurunan tajam dalam lowongan pekerjaan AS pada bulan Juli.

“Setelah data ADP, terjadi lonjakan emas dan ini benar-benar menunjukkan pasar tenaga kerja berada dalam kondisi yang buruk dan ada banyak kekhawatiran mengenai hal tersebut," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist di Blue Line Futures.

Dia melanjutkan, data klaim awal tidak terlalu membantu dalam memberikan gambaran yang baik mengenai lapangan kerja.

Para pedagang saat ini melihat peluang sebesar 59% dari penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) oleh bank sentral AS bulan ini dan peluang sebesar 41% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp), menurut alat pemantau CME FedWatch.

The Fed perlu menurunkan suku bunga untuk menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat, namun sekarang tergantung pada data ekonomi yang masuk untuk menentukan seberapa besar penurunan tersebut, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Rabu.

Adapun, pelaku pasar kini tengah menunggu rilis laporan non-farm payrolls (NFP) yang akan diumumkan pada Jumat waktu setempat

“Jika tingkat pengangguran di bulan Agustus sama dengan 4,3% di bulan Juli, tertinggi sejak tahun 2021, hal ini akan membuat emas kembali ke rekor tertingginya karena pasar meningkatkan taruhan untuk penurunan suku bunga yang sangat besar,” kata Han Tan, Chief Market Analyst di Exinity Group.

Dalam perkembangan lain, harga perak di pasar spot naik 1,9% menjadi US$28,82, platinum naik 2,7% menjadi US$926,74 dan paladium naik 0,9% menjadi US$942,36.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper